Tempat wisata Tawangmangu, beberapa di antaranya kami sajikan dalam artikel tempat wisata Karanganyar. Tentunya karena Tawangmangu merupakan sebuah kecamatan di wilayah Karanganjar yang sangat populer sebagai kawasan wisata alam yang direkomendasikan untuk segala usia.
Pariwisata di Tawangmangu didominasi oleh wisata alam. Namun bukan berarti minimalis dengan sentuhan modern. Sebaliknya, pesona alam Tawangmangu dapat dihadirkan dalam kebutuhan pariwisata modern, yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Informasi wisata Tawangmangu saat ini sangat bergantung pada tingkat zonasi pada periode PPKM. Meski wisata Tawangmangu dibuka kembali, pengunjung tetap harus mengikuti protokol kesehatan.
Berikut adalah beberapa wisata alam tawangmangu yang sudah kami rangkum untuk bisa anda kunjungi bersama pasangan atau keluarga :
Candi Suku
Candi Suku terletak di sisi barat Gunung Lawu di Desa Suku, Desa Berio, Kecamatan Ngargoyoso, Provinsi Karanganjar di Provinsi Jawa Tengah.
Wisata Tawangmang ini merupakan candi Hindu, kemungkinan dibangun pada akhir abad ke-15 Masehi.
Berbeda dengan candi-candi Hindu di Jawa Tengah pada umumnya, arsitektur Candi Suku dianggap menyimpang dari syarat-syarat yang tercantum dalam Wastu Widya, pedoman pembangunan candi Hindu.
Kompleks candi Suku terletak di atas lahan seluas 5.500 m2, terdiri dari tiga teras. Platform setiap teras dikelilingi oleh dinding batu setinggi 2 m.
Sepintas, candi ini tampak seperti tempat pemujaan milik suku Maya di Meksiko. Pintu masuk utama dan samping yang mengarah ke setiap teras dan bangunan utama menghadap ke barat, berbeda dengan candi khas Jawa Tengah yang menghadap ke timur.
Tiga teras dibagi menjadi dua persis di tengah dengan tata letak balok batu yang membentuk tangga menuju pintu masuk ke teras berikutnya.
Lokasi: Tambak, Berjo, kec. Ngargoyoso, Kabupaten Karanganjar, Jawa Tengah
Air Terjun Parang Iyo
Air Terjun Parang Iyo terletak di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 50 m. Air terjun ini berjarak sekitar 20 menit dari kompleks Candi Keto. Terletak di Desa Mungur, Desa Girimuljo, Kabupaten Ngargoyoso, Kabupaten Karanganjar, Provinsi Jawa Tengah.
Letaknya sekitar 2 km dari pertigaan Nglorok dan dapat ditempuh dengan roda dua maupun empat karena kondisi jalan yang cukup baik. Namun, jalan menuju air terjun cukup sempit, sangat sulit ketika dua mobil lewat, yang berbelok dan naik turun.
Selain keindahan air terjun, tempat ini juga menawarkan berbagai fasilitas seperti pemandangan menara, taman bermain, kolam renang dan warung makan.
Lokasi: Desa Mungur, Desa Girimuljo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganjar, Provinsi Jawa Tengah.
Taman Hutan Raya (TAKHURA)
Tahor atau Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangunagoro adalah salah satu tempat wisata di dekat Tawangmangu yang terletak di Karanganyar.
Tempatnya berada di kaki Gunung Lau, tepat di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganjar.
Di sini Anda bisa menikmati keindahan pepohonan yang tinggi dan suasana pegunungan yang dingin.
Lokalitas ini merupakan kawasan lindung yang bertujuan untuk mengkoleksi satwa dan/atau satwa alami dan buatan, baik asli maupun bukan. Sebagai kepentingan umum, sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Selain itu, Tahura digunakan sebagai fasilitas yang mendukung budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Lokasi: Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Provinsi Karanganjar, Jawa Tengah.
Situs Menggung
Mengung adalah tempat yang unik di Tawangmangu. Situs itu sendiri berbentuk seperti teras cendekiawan dan terlihat seperti candi Ketek. Hanya di tempat ini Anda bisa menemukan relief atau arca yang tidak ada di Candi Ketek.
Mengung terletak di Desa Nglura, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganjar, Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 2 km dari Groyogan Sewu.
Berjalan melalui Menggung, Anda dapat menemukan banyak kios dengan tanaman hias. Karena desa Nglura memang terkenal dengan sentra tanaman hiasnya di Tawangmangu.
Situs Mengung terdiri dari tiga teras. Di teras pertama kita hanya akan menemukan empat patung berkaki dua yang menjaga tangga menuju teras kedua.
Selain dipakai, patung Dvarapala ini memiliki keunikan karena salah satu patungnya dipahat dua arah, maju mundur, persis seperti patung di kuil Ceto.