Rambut rontok merupakan masalah umum yang dihadapi banyak orang.
Di puncak pandemi seperti sekarang ini, karena Covid-19. Pasalnya, banyak survivor Covid-19 yang mengaku rambutnya rontok setelah sembuh.
Menurut Tribunnews.com, mengutip grup Facebook Survivor Covid-19, Senin (15 November 2021), beberapa orang mengeluhkan rambut rontok setelah sembuh dari infeksi.
“Pasca Covid, apakah berpengaruh pada rambut rontok? Berapa lama rambut tumbuh? Terima kasih,” kata salah satu pengguna internet.
Benarkah Covid-19 Bisa Menyebabkan Rambut Rontok?
Rambut rontok setelah sembuh dari Covid-19 sebenarnya terkait dengan salah satu gejala yang menyertai tertular virus.
Melansir American Academy of Dermatology Association, Senin (15 November 2021), demam tinggi yang terjadi saat terinfeksi Covid-19 bisa menyebabkan rambut rontok saat seseorang pulih.
Nama medis untuk kondisi rambut rontok ini adalah telogen effluvium.
Ini karena lebih banyak serat yang masuk ke fase telogen saat demam terjadi.
Rambut rontok biasanya terjadi dua sampai tiga bulan setelah sembuh dari demam atau sakit. Jumlah rambut yang rontok bisa sangat banyak, hingga diremas dengan satu tangan.
Rambut rontok bisa berlangsung selama enam sampai sembilan bulan sebelum berhenti rontok dan kondisinya kembali normal.
Selain demam tinggi, rambut rontok bisa disebabkan oleh stres selama pandemi Covid-19.
Stres emosional juga dapat menyebabkan lebih banyak rambut rontok dari biasanya. Ini biasanya terjadi dua sampai tiga bulan setelah stres pertama.
“Ketika ada keadaan mendadak dalam sistem, tubuh masuk ke mode penguncian dan hanya fokus pada fungsi dasar. Pertumbuhan rambut tidak sepenting fungsi lainnya, sehingga pada akhirnya rambut rontok,” kata dr. Susan Masick, seorang dokter kulit di Wexner Medical Center di Ohio State University.
Apakah sama dengan rambut rontok biasa?
Menurut Times of India, kerontokan rambut biasanya merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari sepenuhnya dan itu terjadi pada semua orang. Secara teratur, seseorang dapat kehilangan hingga 100 helai rambut per hari, yang dapat terjadi karena berbagai alasan dan faktor genetik.
Stres, pola makan yang buruk, kondisi, produk perawatan rambut yang Anda gunakan, kualitas air dan usia semuanya dapat menyebabkan kerontokan rambut. Namun, apa yang dialami para survivor Covid-19 sangat berbeda dan sangat intens. Kerontokan rambut akibat Covid-19 dikatakan terjadi dalam waktu satu atau dua bulan setelah seseorang mampu pulih. Ahli dermatologi mengatakan bahwa fase kerontokan rambut yang ekstrem dan intens setelah pemulihan dari Covid-19 dapat berlalu sepenuhnya dalam waktu 6-9 bulan.
Berikut beberapa cara mengatasi rambut rontok setelah sembuh dari Covid-19
1. Gunakan minyak kelapa
Minyak kelapa dapat mengobati kerontokan rambut dengan menciptakan lapisan pelindung luar dan dalam sehingga rambut tetap lembab dan mencegah kekusutan.
2. Makan sehat
Diet seimbang adalah salah satu cara untuk mengatasi rambut rontok. Banyak nutrisi yang penting untuk kesehatan rambut termasuk zat besi dan protein.
3. Gunakan sampo yang tepat
Rambut rontok mudah rusak dan patah, jadi gunakan sampo dengan bahan lembut lalu oleskan kondisioner. Kondisioner melapisi kunci dan mengurangi kerusakan dan ujung bercabang.
4. Peremajaan tubuh. Kondisi yang menyebabkan telogen effluvium diketahui terjadi beberapa bulan setelah peristiwa yang membuat stres, seperti stres emosional, operasi besar, atau demam. Susan Masick, dokter kulit di Wexner Medical Center di Ohio State University, mengatakan bahwa ketika ada kejutan pada sistem kerja tubuh, tubuh masuk ke mode kunci. Dengan demikian, tubuh hanya akan fokus memulihkan fungsi-fungsi penting. “Pertumbuhan rambut tidak sepenting fungsi lainnya, sehingga pada akhirnya rambut akan rontok,” ujarnya. Mereka juga dapat melihat apa yang terjadi dalam kehidupan pasien selama beberapa bulan terakhir untuk mengetahui peristiwa stres apa yang memicu kondisi pasien, seperti rawat inap karena Covid-19.