Pohon secang merupakan pohon dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda, karena masih berupa pohon, tanaman ini sering ditanam sebagai waktu alami di daerah tersebut karena pohonnya memiliki duri yang tajam. Selain pagar alam untuk melindungi properti tanah, kebun atau tanah garapan, misalnya, tanaman ini pernah ada di abad ke-19.
Secang merupakan tanaman perdu dari suku Pod’an, sering digunakan sebagai bahan dalam pengolahan senapan. Pohon itu menyandang nama latin Caesalpinia sappan L.
Kayu jenis ini dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengendalian ikan. Biasanya para peternak atau pecinta ikan aduan menggunakan serpihan kayu sebagai pengganti daun ketapang.
Selain mudah ditemukan, ternyata banyak sekali manfaat ikan aduan yang bermanfaat. Diantaranya, peningkatan kualitas dan warna ikan aduan.
Selain itu, kayu gubal dipercaya dapat menyembuhkan luka, menstabilkan pH kadar air. Padahal, ia berperan penting dalam mengatur suhu air ikan aduan.
Baru-baru ini, banyak orang mulai menyukai ikan, varietas umum termasuk bulan sabit, ekor mahkota, ekor ganda dan sebagainya. Saat aktivitas di rumah berkurang selama pandemi, orang-orang kini mencari hobi untuk mengisi waktu luang di rumah. Bahkan, beberapa dari mereka mendapatkan penghasilan tambahan dari hobi ini.
Memelihara ikan aduan sebenarnya cukup sulit, karena faktor yang membuat ikan ini begitu diminati, pertama jenisnya, kedua penampilannya dan ketiga keindahannya.
Pohon secang untuk ikan cupang
Beberapa waktu lalu (19/2) penggunaan secang meningkat drastis, lebih tepatnya digunakan ekstrak yaitu air rebusan yang dicampur dengan penyimpanan sari buah, perendaman ini kemudian mendapat warna merah, yang berasal dari kayunya, dari perendaman. kemudian beberapa mililiter tetes atau sesuai kebutuhan di akuarium Beta.
Ekstrak air secang dipercaya dapat mempercepat regenerasi ikan aduan, misalnya ada sobek sedikit pada ekor ikan jantan, dipercaya ekstrak air ini dapat membantu memperbaiki ekor yang rusak. Selain mempercepat regenerasi atau mutasi ikan, ekstrak ini dapat memberikan tambahan daya tahan dan kekuatan pada ikan. Di dalam air akuarium sendiri, ekstrak pohon Secanga ini juga dapat digunakan sebagai indikator untuk mengontrol kadar pH.
Dimana secang dapat mengontrol kadar pH, tidak seperti daun ketapang, daun ini dapat menyeimbangkan kadar pH dalam tangki beta. Sebelum meluasnya penggunaan air kayu Secang, masyarakat lebih terbiasa menggunakan daun ketapang sebagai obat, daya tahan dan kesehatan ikan.
Perhatikan perbedaan penggunaan antara Air Biru, Air Daun Ketapang dan Air Kayu Secang.
Lalu apa saja manfaat pohon Secang untuk ikan aduan?
Berdasarkan sedikit informasi yang disajikan sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Dapat digunakan sebagai acuan tingkat pH dalam air
2. Dapat membuat air sedikit lebih steril dengan membunuh bakteri jahat
Dapat membantu regenerasi/mutasi tubuh ikan yang rusak.
4. Bantu ikan terlihat baik
5. Memberikan daya tahan ekstra pada ikan
Lalu bagaimana melakukannya?
Langkah-langkahnya sangat sederhana, tidak membutuhkan banyak waktu, barang, bahan atau tempat. Perhatikan petunjuk berikut,
Bahan dan barang
1.Panci (cukup kecil)
2. Air
3. Kompor dan gas
4. Serutan kayu Secang
5. Botol (sesuaikan jumlah air, saran: botol air 600 ml)
Langkah langkah
1. Siapkan dulu tempat penyimpanan kayu secang, isi panci dengan air sebanyak yang diinginkan, 1,2 liter atau 2 botol air cukup sebagai rekomendasi.
2. Beri serutan kayu Secang secukupnya (lebih enak yang utama jangan terlalu kecil), jika terlalu kecil warna merahnya tidak bisa maksimal.
3. Buka oven dan didihkan air dengan pemotong kayu secang.
4. Tunggu sekitar 5-10 menit hingga air mendidih dan memerah.
5. Tunggu hingga suhu agak dingin, lalu masukkan ke dalam botol.
6. Air siap diminum