Beberapa Nama Obat Maag Yang Recomended Untuk Anda

Maag adalah gejala yang terjadi karena masalah pencernaan. Obat adalah cara cepat untuk melawan bisul. Obat dapat membantu meringankan gejala penyakit jantung dengan bertindak langsung pada kondisi yang menyebabkannya.
Bagaimana cara menentukan obat maag yang paling mujarab untuk Anda? Simak obat-obatan berikut.
Berikut adalah pilihan beberapa obat untuk mengobati gejala sakit maag :

Maag adalah kondisi umum. Malnutrisi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi H. pylori, efek samping NSAID, atau masalah kesehatan tertentu.
Anda dapat mengobati penyakit jantung dengan memantau pilihan makanan Anda dan menghentikan pemicunya. Namun, jika ini tidak efektif, berbagai obat yang bekerja dapat membantu meringankan gejala maag.
Untuk menghindari membuat pilihan yang salah, mari kita lihat masing-masing obat anti-jantung yang tercantum di halaman berikutnya dari Institut Nasional untuk Penyakit Diabetes, Pencernaan dan Ginjal.

1. Antasida

Antasida atau antasida adalah obat yang menghilangkan asam lambung. Obat ini dapat mengobati kondisi pencernaan yang disebabkan oleh asam lambung, seperti borok di kerongkongan, lambung, atau usus, dengan gejala sakit perut, mual dan muntah.
Antasida biasanya dibuat sebagai cairan atau tablet yang dilarutkan dalam air minum. Antasida yang umum digunakan termasuk kalsium karbonat atau natrium bikarbonat.

2. Antibiotik

Salah satu penyebab sakit maag adalah infeksi pada dinding lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Bakteri yang hidup secara alami dalam sistem pencernaan tidak berbahaya. Namun, jika jumlahnya tidak terkontrol, dapat menyebabkan infeksi H. pylori.
Gejala bisul yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik. Obat luka ini membunuh bakteri secara langsung sehingga penyakit tidak bertambah parah.

3. Penghambat histamin (H2 blocker)

Obat kardiovaskular berikutnya yang dapat Anda ambil sebagai pilihan adalah penghambat H2. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi aktivitas histamin di dalam tubuh.
Contoh sediaan yang mengandung penghambat reseptor H2 adalah raniditine, famotidine, cimetidine, dan nizatidine.
BPOM telah mengeluarkan obat golongan ini dari pasaran, terutama ranitidine, karena diyakini memiliki efek samping yang berbahaya. Namun, ranitidin telah terbukti aman dan dapat digunakan kembali.
Namun, ada risiko efek samping seperti hidung tersumbat, diare, sakit kepala, dan mulut kering. Untuk menghindari efek samping, Anda bisa minum obat ini 1 sampai 2 kali sehari sebelum atau sesudah makan.

4. Penghambat pompa proton (PPI)

Dinding lambung menghasilkan asam lambung untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri. Sayangnya, kelebihan produksi asam oleh sel-sel yang melapisi perut dapat menyebabkan gejala.
Anda bisa mengonsumsi obat anti jantung dengan jenis PPI (proton pump inhibitor) untuk menghentikan sel yang membuat asam lambung. Obat PPI tersedia tanpa resep dan dengan resep dokter.
Disebut PPI karena obat ini bekerja dengan cara menghalangi sistem enzim potassium adenosine triphosphatase. Sistem ini juga disebut pompa proton.
Sistem pompa proton terletak di sel penghasil asam di dinding lambung. Obat ini mengurangi produksi asam lambung dan meredakan gejala. Beberapa contoh obat PPI:
• esomeprazol
• pantoprazol,
• rabeprazol
• lansoprazol
• omeprazol.
Obat PPI tidak dianjurkan untuk orang dengan masalah hati. Wanita hamil dan ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi omeprazole saja jika digunakan di bawah pengawasan medis.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau obat antiepilepsi, bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu.
Obat PPI juga memiliki efek samping yang lebih banyak dibandingkan obat jenis lain. Namun, efek samping biasanya tidak berbahaya dan termasuk hidung tersumbat, diare, sakit kepala, mual, atau muntah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *