Telinga yang tersumbat pasti tidak nyaman bagi Anda. Terkadang, untuk mengatasinya, penggunaan cotton bud menjadi “pilar”. Namun, cara ini sebenarnya tidak disarankan.
Mayo Clinic mengatakan bahwa ketika Anda merasa telinga Anda tersumbat, itu berarti saluran Eustachius, yang berada di antara telinga dan bagian belakang pinggang Anda, tersumbat oleh sesuatu. Akibatnya, telinga terlihat penuh dan tekanan terasa. Bahkan, Anda mungkin mengalami sakit telinga, pusing, dan masalah pendengaran.
Telinga tersumbat adalah kondisi telinga yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti air di area tertentu. Kondisi ini juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit telinga. Lalu apa saja penyebab telinga tersumbat dan bagaimana cara mengatasinya? Lihat penjelasan di bawah ini.
Apa penyebab penyumbatan telinga?
Selain masalah pendengaran, penyumbatan atau penyumbatan telinga dapat menyebabkan dering, nyeri, pusing, kemacetan, dan ketidakseimbangan telinga. Gejala ini bisa muncul secara perlahan atau tiba-tiba.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan telinga adalah:
1. Membangun kotoran telinga
Penyebab paling umum dari penyumbatan telinga adalah akumulasi pertumbuhan telinga. Padahal, kotoran telinga (ear wax), yang terbentuk dari kotoran telinga, membantu melindungi telinga dari infeksi. Saat Anda mengunyah, berbicara, atau menguap, lilin dipindahkan dari telinga bagian dalam ke telinga luar. Hal ini menyebabkan lilin mengering dan merata.
Membersihkan telinga dengan kapas biasanya menyebabkan kotoran masuk lebih dalam ke telinga. Kebiasaan ini dapat menyebabkan penumpukan dan lebih sulit dibersihkan. Seiring waktu, penumpukan kotoran dapat menyumbat telinga Anda dan membuatnya berjamur.
2. Dengarkan suara keras
Suara keras juga dapat menyebabkan gangguan pada telinga. Ini bisa terjadi ketika Anda mendengarkan headphone, pergi ke konser, mendengar suara pabrik atau ledakan.
3.Infeksi mesorella (otitis media)
Selain akumulasi kotoran, otitis media juga merupakan penyebab umum kemacetan, biasanya pada anak-anak dan bayi. Kondisi ini menyebabkan radang telinga tengah akibat penumpukan cairan atau infeksi.
4. Penyakit Meniere
Penyakit menstruasi adalah kondisi telinga yang dapat menyebabkan kerusakan permanen. Gejalanya meliputi gangguan pendengaran, telinga berdenging, pusing, dan sakit telinga karena tekanan.
5. Tanda-tanda tinitus
Jika Anda merasa telinga Anda penuh dengan cincin (tabung, tabung, klik, geraman, memar) di telinga Anda, itu bisa menjadi gejala tinnitus. Ini karena telinga mendengar suara keras sebelum mengonsumsi NSAID.
6. Neuroma akustik
Neuroma akustik adalah tumor jinak yang berkembang di saraf kranial yang mengarah dari telinga ke otak. Tumor ini biasanya kecil dan tumbuh perlahan.
Namun, seiring waktu, tumor ini dapat tumbuh dan menekan saraf di telinga bagian dalam. Tekanan ini kemudian dapat menyebabkan rasa telinga tersumbat, gangguan pendengaran, dan kepekaan telinga berdenging.
7. Pilek atau flu
Lendir biasanya diproduksi oleh sel-sel membran yang mengalir dari hidung ke paru-paru untuk mempertahankan kelembapan dan menyaring kotoran saat Anda menarik napas. Namun, saat flu terjadi perubahan pada lendir. Virus flu menginfeksi telinga dan dapat menumpuk cairan, lendir, dan tekanan di telinga.
Kelebihan cairan dan lendir menyumbat tabung Eustachius, yang menghubungkan telinga tengah ke leher. Cairan dan lendir yang seharusnya mengalir ke tenggorokan berakhir di telinga tengah alih-alih menghalanginya.
8. Berada di ketinggian tertentu
Penyumbatan telinga juga dapat disebabkan oleh perubahan mendadak pada tekanan lingkungan, yang mengakibatkan penutupan tabung Eustachius, yang dikenal sebagai barotrauma.
Ketika perbedaan tekanan ini terjadi, tubuh mencoba beradaptasi. Seiring dengan gendang, tabung Eustachius membantu menyeimbangkan tekanan eksternal dengan telinga tengah dan luar. Regulasi inilah yang menutup tuba eustachius sehingga orang merasa seolah-olah telinganya tersumbat.
9. Telinga terhalang oleh benda asing
Benda asing di telinga juga bisa menyebabkan sensasi tercekik di telinga. Kondisi ini bisa terjadi pada anak kecil yang karena penasaran menaruh benda di telinganya atau berani mengikuti apa yang dilihatnya.