Jangkrik merupakan jenis serangga yang sering dijadikan makanan hewan peliharaan dan ternak, sehingga permintaannya tidak pernah berkurang. Jika Anda tertarik untuk beternak jangkrik, ada cara yang cukup sederhana. Apakah Anda siap memanfaatkan bisnis ini?
Sahabat 99, bisa dikatakan cara beternak jangkrik cukup mudah untuk skala kecil maupun besar.
Juga untuk pemula yang ingin menjalankan bisnis kriket yang sedang berkembang.
Cara budidaya jangkrik yang benar
Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum mulai menanam, menurut berbagai sumber.
Sebelum beternak jangkrik, tentukan dulu ciri-cirinya.
Ciri-ciri jangkrik:
• Hewan herbivora.
• Makan daun liar seperti rumput.
• Dalam kondisi tumbuh, Anda bisa makan sayuran hijau yang banyak mengandung air, seperti sawi, bayam, selada, mentimun dan daun pepaya.
• Suka tempat gelap.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menumbuhkan jangkrik
1. Penentuan posisi
Jangkrik sangat menyukai tempat yang sepi, tenang dan teduh.
Sirkulasi udara juga baik untuk mengatur suhu ruangan.
Hindari tempat ramai dan bising seperti pasar atau jalan raya.
Lingkungan, jauh dari aktivitas manusia, sangat populer dengan jangkrik.
Ruangan tempat jangkrik dipelihara tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
2. Siapkan kandang
Jangkrik dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti karton atau kayu lapis, kata Alamtani.
Konstruksi kandang jangkrik mirip dengan kotak, dapat dibuat dari papan atau triplek dengan tulang atap / reng kayu.
Panjangnya 100cm, lebarnya 60cm, dan tingginya 30-40cm.
Oleskan lem ke setiap sambungan dan sudut kotak untuk mencegah jangkrik yang baru lahir jatuh dari sambungan.
Hal ini dikarenakan ukuran jangkrik yang baru lahir sangat kecil.
Permukaan atas harus terbuka dan berengsel.
Terdapat lubang ventilasi di bagian depan dan belakang dengan ukuran sekitar 50cm x 7cm, letak lubang sekitar 10cm dari atas.
Lubang-lubangnya ditutup dengan kasa kawat yang bagus untuk mencegah jangkrik kecil terbang keluar.
Tempelkan kaki pada keempat sudut kotak sekitar 10cm.
Taruh semangkuk air atau cairan lain untuk menjauhkan parasit seperti semut dari kandang.
Keadaan kandang harus jauh dari binatang yang mengganggu.
Kelembaban juga harus dikontrol, terutama saat musim kemarau.
Kelembaban dapat dijaga dengan cara menyemprot atau menutupi kandang dengan kantong kain basah.
3. Budidaya Jangkrik dengan Mulai Pembibitan
Bibit jangkrik harus sehat, tidak sakit, tidak rusak, dan berumur sekitar 10-20 hari.
Jangkrik induk yang berpotensi baik adalah jangkrik liar.
Hal ini dikarenakan mereka biasanya memiliki stamina tubuh yang lebih baik.
Namun, benih juga dapat dibeli dari toko pakan yang memiliki pakan hidup.
Sementara itu, cara termudah untuk membedakan jangkrik jantan dari betina adalah dengan melihat ekornya.
Jangkrik jantan hanya memiliki dua ekor, sedangkan betina memiliki 3 ekor.
4. Mengawinkan Jangkrik
Tempat kawin jangkrik harus dipisahkan dari arboretum pembibitan.
Kondisi kandang kawin harus serupa dengan habitat jangkrik di alam liar.
Dinding kandang bisa diolesi dengan tanah liat, beton putih, dan daun kering seperti daun teh, daun pisang, atau serutan.
Jangkrik harus dari jenis yang sama.
Jika nenek moyang jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi.
Untuk mengawinkan jangkrik, tempatkan induk betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.
Di kandang kawin, siapkan kotak pasir atau tempat berkembang biak untuk pemijahan.
Selama musim kawin, jangkrik jantan mengeluarkan suara melengking terus menerus.
Jangkrik betina yang subur bertelur.
Telur biasanya diletakkan di pasir atau di tanah.
Tips Perkawinan
• Jangkrik membutuhkan makanan yang bergizi seperti kangkung, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan jenis sayuran hijau lainnya.
• Buang sisa makanan setiap hari, jangan biarkan makanan membusuk di dalam kandang.
• Bahan khusus jangkrik yang dipadupadankan, seperti dedak, tepung ikan, kuning telur bebek matang dan kupas, dan beberapa vitamin.
5. Aturan penanganan jangkrik petelur
jangkrik akan menetas 7-10 hari setelah perkawinan.