Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan setelah melahirkan memberikan banyak manfaat bagi bayi dan ibu. ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi yang penting bagi bayi antara 6 dan 23 bulan.
Namun, ada banyak hambatan yang dapat menghambat menyusui meskipun ada manfaatnya.
Menurut Korean Journal of Pediatrics, penyebab utama kesalahan menyusui adalah produksi ASI yang buruk, kembali bekerja, penyakit ibu dan anak di Korea.
Berikut makanan yg menghambat keluar nya ASI :
1.Susu daging tinggi lemak
Susu dan daging berlemak juga merupakan makanan yang mengganggu produksi ASI pada ibu menyusui. Pestisida dan bahan kimia lain yang harus dihindari tersembunyi dalam lemak hewani, jadi yang terbaik adalah mengonsumsi susu dan daging rendah lemak.
Pilih susu dan daging organik, karena mereka tidak dapat menggunakan antibiotik, hormon pertumbuhan, pestisida, atau bahan kimia lainnya.
Alergi susu sapi adalah salah satu alergi makanan paling umum pada anak-anak, menurut National Health Service (NHS).
Meskipun ini lebih sering terjadi saat Anda menggunakan susu formula pertama atau saat bayi Anda mulai makan makanan padat, hal ini bisa terjadi saat menyusui.
Gejala alergi susu sapi dapat berupa reaksi kulit seperti ruam merah yang gatal, pembengkakan pada bibir, wajah dan mata, sakit perut, muntah, kolik, diare atau sembelit, hidung tersumbat atau berair, dan eksim.
Juga, beberapa bayi tidak toleran laktosa (laktosa adalah gula susu alami). Ini berarti mereka tidak dapat mencernanya, tetapi kondisi ini berbeda dengan alergi dan bisa bersifat sementara.
Gejala intoleransi laktosa pada bayi termasuk diare, muntah, sakit perut atau tenggorokan, dan bengkak.
2. Makanan kaleng
Makanan kaleng biasanya banyak mengandung bahan pengawet, MSG, garam, dan perasa makanan, dan ini bisa menjadi salah satu pantangan makanan bagi ibu menyusui.
Semua zat tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah pada bayi, seperti diare, dehidrasi, dan muntah. Bahan kimia ini juga berdampak negatif pada organ bayi yang masih berkembang.
3. Alkohol
Seperti halnya kafein, lebih sedikit alkohol yang dikeluarkan dalam ASI daripada di aliran darah ibu. Sebagai aturan umum, 1-2 gelas alkohol tidak akan menimbulkan masalah bagi anak.
Mengutip Keluarga Sangat Baik, jika Anda minum lebih dari sesekali, minum alkohol dapat menyebabkan penurunan produksi susu, yang memengaruhi refleks kerusakan gigi, artinya bayi Anda mengeluarkan alkohol melalui ASI.
Alkohol menekan makanan ibu menyusui juga dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk merawat bayi Anda. Selanjutnya, konsumsi alkohol berulang melalui ASI dapat membahayakan kesehatan dan perkembangan bayi.
4. peppermint
Peppermint dosis tinggi dikenal sebagai penghambat ASI karena mengurangi aliran dan ketersediaan ASI.
Padahal, mint adalah tanaman obat yang terkadang digunakan oleh ibu-ibu yang ingin mengosongkan dan mengosongkan persediaan ASInya.
Inilah sebabnya mengapa mint baik untuk ibu menyusui.
Makan mint dalam dosis besar diketahui dapat mengurangi produksi ASI. Jika Anda melihat penurunan produksi susu setelah mengonsumsi peppermint dalam jumlah besar, sebaiknya hindari saat menyusui.
5. Beberapa Herbal Tertentu
Ada beberapa penelitian tentang keamanan herbal, apakah itu penghambat ASI.
Beberapa herbal dan rempah-rempah diyakini dapat mengurangi produksi ASI dan bahkan membantu dehidrasi wanita yang tidak menyusui atau menyusui.
Menggunakan beberapa bumbu dan rempah-rempah berikut untuk mencicipi makanan seharusnya tidak menjadi masalah. Namun, jika Anda mengonsumsinya terlalu banyak, Anda mungkin melihat penurunan produksi ASI.
Tumbuhan ini mengandung sage, rosemary, thyme, spearmint, peppermint dan peterseli, yang menjadi berlebihan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Tidak perlu menghindari atau mengurangi semua herbal, karena beberapa di antaranya dianggap sebagai suplemen makanan untuk ibu menyusui.
Sebagai alternatif, cobalah herbal seperti bawang putih, jahe, adas, atau alfalfa.
Ramuan ini rasanya enak dalam makanan dan digunakan oleh banyak ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI dan meningkatkan kualitas ASI.