Kenali Dan Waspadai Ciri Orang Depresi Berat

Depresi tidak mengenal jenis kelamin
Di masa lalu, depresi lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, menurut penelitian sebelumnya. Namun, ini bertentangan dengan studi Psikiatri JAMA baru-baru ini.
Depresi adalah gangguan emosional yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan yang terus-menerus.

Berikut adalah beberapa ciri orang yang depresi

1. Kelalaian
Ciri lain dari orang yang depresi adalah pengabaian.
Kondisi ini sering dimanifestasikan dalam perilaku berbahaya seperti mengemudi sembrono atau seks yang tidak aman.

2. Isolasi sosial dan emosional.
Isolasi sosial dan emosional adalah salah satu ciri khas orang depresi.
Ini mengungkapkan rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan tidak berharga, bahkan jika itu hanya cerita klasik tentang kematian atau bunuh diri.

3. Alkohol atau penggunaan narkoba.

Beberapa orang dengan masalah kesehatan mental mungkin menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk mengobati perasaan sedih, kesepian, atau putus asa.

4. menyembunyikan rasa
Terkadang tanda orang depresi adalah menyembunyikan rasa sakitnya. Anda dapat memiliki wajah bahagia di perusahaan orang lain.
Namun, kebahagiaan yang tiba-tiba ini bisa sulit dipertahankan, menyebabkan topengnya terlepas dan orang tersebut secara tidak sengaja menunjukkan tanda-tanda kesedihan, keputusasaan, atau kesepian.

5. Gangguan jiwa.
Masalah kesehatan mental dan masalah ketertiban adalah wajah umum orang depresi.
Seringkali ketika mereka disapa, mereka tidak berkonsentrasi dan memposting kata-kata yang tidak sesuai dengan topik pembicaraan.

6. Dia ingin bunuh diri
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 42.000 orang melakukan bunuh diri pada tahun 2013 di Amerika Serikat.
Seseorang yang melakukan bunuh diri seringkali memiliki ciri-ciri sebagai korban sejak awal.
Seseorang akan sering membicarakannya atau melakukan upaya pertama sebelum mengakhiri hidupnya.
Jika menurut Anda seseorang berisiko mencelakai diri sendiri atau orang lain, lakukan hal berikut:
• Hubungi nomor darurat.
• Tetap bersama orang tersebut sampai bantuan datang.
• Singkirkan senjata, pisau, obat-obatan atau benda berbahaya lainnya.
• Dengarkan, tapi jangan menghakimi, membantah, mengancam atau berteriak.
Jika Anda atau seseorang yang dekat dengan Anda mengalami salah satu gejala di atas selama lebih dari dua minggu.
Anda atau seseorang yang dekat dengan Anda mungkin memiliki penyakit yang sangat depresif. Untuk mendapatkan bantuan yang tepat, penting untuk mengetahui bahwa Anda mengalami depresi.

Memahami penyebab stres pada seseorang adalah langkah pertama dalam menghindari bahaya.
Depresi mempengaruhi jutaan orang, tetapi ada banyak pilihan pengobatan, mulai dari perubahan gaya hidup hingga pengobatan.
Perawatan apa pun yang Anda pilih, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Penyebab depresi

Penyebab pasti dari depresi tidak diketahui. Namun, ini adalah penyebab umum depresi yang harus Anda waspadai.
• Genetika: Depresi dapat diturunkan. Memiliki kerabat dekat dengan penyakit dapat meningkatkan risiko mengembangkannya sendiri.
• Hormon: perubahan atau ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang menyebabkan atau memicu depresi. Misalnya, banyak wanita menderita depresi setelah melahirkan.
• Cedera atau tragedi: Trauma, peristiwa traumatis, atau perubahan besar dalam hidup dapat menyebabkan tragedi bagi sebagian orang.
• Sikap: Harga diri rendah atau rasa tidak aman, misalnya, dapat meningkatkan risiko depresi.
• Penyakit lain: Kekambuhan penyakit mental atau fisik lain atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat memperburuk gejala Anda.
Ibu yang mengalami perubahan emosional, perilaku, atau fisik lebih mungkin mengalami depresi. Dalam hal ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat membantu mendiagnosis depresi dan meresepkan perawatan yang tepat untuk membantu Anda merasa lebih baik.
Menghilangkan stres dan perawatan yang tidak memadai dapat merusak kesehatan Anda. Depresi merupakan faktor risiko untuk bunuh diri.
Oleh karena itu, penderita depresi harus segera mencari pertolongan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ibu Anda mengalami salah satu gejala di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *