Penasehat Hukum Bahar Smith Angkat Bicara

Kabag Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Endra Zulpan mengatakan pihaknya sedang mempelajari laporan yang disampaikan kepada Bahar bin Smith.
Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/6146/XII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya tanggal 7 Desember 2021.
Di LP ini Bahar bin Smith berkomunikasi dengan Aggie Sujana.
“Masih dipelajari, diteliti dulu, lalu diteliti. Yang jelas semua pesan sedang diperiksa polisi,” kata Zulpan kepada wartawan, Senin (20/12/2021).
Zulpan mengatakan dia tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang laporan tersebut. Namun, dia mengatakan laporan tersebut telah dikaitkan dengan ujaran kebencian dan permusuhan dan dapat menyebabkan SARA.
Secara terpisah, tim pengacara yang membela ulama dan Aziz Yanuar, pengacara Habib Bahar bin Smith, mengatakan mereka mengetahui tuduhan terhadap kliennya. Ia mengatakan, laporan tersebut merupakan hasil video ceramah Bahar yang disiarkan di media sosial.
Dalam video tersebut, Bahar terlihat ramah dalam sambutan yang diberikan oleh KSAD Dudung Abdurrahman.
“Mungkin karena menyinggung KSAD Dudung,” kata Aziz saat didekati.
Aziz mengatakan, kuliah dalam video yang dibagikan itu berada di Jakarta. Namun, menurutnya, video tersebut sengaja dipotong dan disebarluaskan oleh pihak yang diduga tidak menyukainya.

Dia juga meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak menyerah pada provokasi. Menurutnya, mendorong dialog dan tabayun merupakan langkah yang tepat dalam menyelesaikan masalah ini.
“Habin Bahar adalah orang yang bisa diajak berdebat jika ada perbedaan pendapat,” ujarnya.

Sebuah video Bahar bin Smith berbicara di sebuah acara di atas panggung dan dihadiri oleh anggota komunitasnya menjadi viral di media sosial.
Kuliah Bahar kali ini menyebut nama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Bahar yang bertopi cokelat dengan jas hitam meragukan kiprah Dudung beberapa waktu lalu saat Gunung Semeru meletus di Jawa Timur.

1Dia berdalih Dudung tidak ikut membantu warga yang terkena bencana

Ia bahkan berdalih memang ada relawan FPI di lokasi ini.

“Siapa yang meruntuhkan baliho Khabib Rizik kemarin? Papan reklame jenderal mana yang kemarin merusak papan reklame Khabib Rizik? Siapa bilang kemarin mereka baru saja membubarkan IPI, kenapa tidak terlihat di Semera? Benar? ujar Bahar dalam video yang viral di Twitter pada Minggu (19/12).

Kemudian suara Bahar meninggi saat menjawab kesaksian Dudung tentang Papua. Dudung pernah berkata bahwa Papua adalah salah satu saudara yang perlu dilindungi.

“OPM artinya saudara. Dudung, Dudung. Giliran organisasi-organisasi Islam yang penuh kekerasan. Begitu pula dengan OPM, yang jelas teroris, separatis adalah “saudara kita”, kata Bahar.

“Berapa banyak prajurit TNI dan Polri yang dibunuh OPM? Kenapa mereka dianggap saudara dan ingin dibelai OPM harus dibasmi, dibasmi,” tambah Bahar dengan nada tinggi.

Secara terpisah, kuasa hukum Bahar bin Smith Ichwan Tuankotta mengatakan pembacaan kliennya tak lepas dari kritik terhadap kebijakan pemerintah terkait perlakuan terhadap Semeru.

Ia mengatakan, Bahar mencoba membandingkan FPI yang lebih dulu datang ke lokasi bencana, bukan Dudung. Meski pemerintah membubarkan IPI.

“Jangan merobek makna pembicaraannya berkeping-keping. Maksudmu kejadian Semeru.” Dia [Dudung] berteriak untuk memecat FPI. Tapi FPI lebih dulu ada. Bendera HRS pun dikibarkan. Jadi FPI dibubarkan, kenapa FPI ke Semera dulu dan bukan ke Jendral Dudung. Kuncinya ada di sana. Ini bagian dari kritik terhadap kebijakan pemerintah,” kata Ichwan.

Selain itu, Ichwan tidak menyebutkan di mana pembacaan Bahar berlangsung. Ichwan hanya mengatakan, kritik terhadap Dudung berawal dari ceramah saat Bahar mendoakan para korban wabah Semeru.

Jadi penderitaan para korban Semeru juga penderitaan kita, mereka yang kehilangan harta benda seperti kita, milik mereka, mereka yang kehilangan keluarga, seperti kita kehilangan keluarga kita, kata Ichwan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *