Daftar Isi
Sakit di bagian tengah perut dan dada bagian bawah, juga dikenal sebagai jantung berdebar, adalah kondisi yang sering dianggap sebagai gejala penyakit jantung. Ini benar, tetapi tidak sempurna. Ini karena penyakit lain yang lebih serius juga bisa menyebabkan sakit maag.
Sensasi terbakar di jantung diikuti oleh sensasi terbakar di tenggorokan adalah gejala umum GERD. Kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan dan metode umum lainnya. Periksa monitor dan perawatan detak jantung Anda.
Memilih obat untuk sakit ulu hati
Salah satu penyebab gagal jantung adalah kembalinya asam lambung ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di perut bagian atas atau solar plexus.
Sementara gejala refluks asam mengganggu, ada banyak obat yang dapat mengobati luka bakar. Berikut adalah beberapa obat untuk sakit maag.
1. Antasida
Salah satu jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan diare adalah antasida. Penggunaan antasida terkait dengan pengurangan lemak perut.
Biasanya, penghilang rasa sakit ini termasuk kalsium karbonat, natrium bikarbonat, atau aluminium hidroksida. Semua bahan ini mengurangi diare dan biasanya dibersihkan dengan cepat.
Meskipun obat ini tersedia secara komersial, penggunaan antasida dapat memperburuk gejala Anda, misalnya:
• kesulitan menelan,
• sakit perut
• batu di kantong empedu
• masalah dengan pankreas, hingga
• kanker perut.
Oleh karena itu, Anda harus mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label. Jika ragu, tanyakan kepada dokter atau apotek Anda tentang penggunaan antasida untuk mengobati luka bakar.
2. Proton pump inhibitor (PPI)
Obat nyamuk pompa proton adalah golongan obat yang biasa diresepkan oleh dokter untuk mengurangi sakit maag atau GERD. PPI bekerja dengan memblokir tempat produksi gula di sel-sel lambung.
Jutaan sel parietal terus beregenerasi, sehingga PPI tidak dapat sepenuhnya menghentikan produksi jaringan parietal. Inilah sebabnya mengapa obat ini sangat aman untuk pengobatan asma.
Ada banyak jenis pompa proton online yang tersedia saat ini yang memiliki sedikit kesamaan. Beberapa PPI yang biasa diresepkan oleh dokter untuk mengobati asma antara lain:
• omeprazol
• lansoprazol
• esomeprazol,
• obat rabeprazole
• dekslansoprazol.
Meskipun PPI lebih efektif daripada obat lain, mereka dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
3. H2 blockers
Sebelum PPI dan antasida diberikan sebagai obat penghilang rasa sakit, H2 blocker adalah obat pertama untuk mengobati penyakit jantung dan GERD.
Meski obat ini kurang efektif dibandingkan dua obat lainnya, namun lebih murah dan aman untuk pengobatan serangan jantung.
Selain itu, blok H2 tersedia dalam dosis rendah dan dapat dibeli tanpa resep untuk mengurangi peradangan.
Obat ini bekerja dengan cara mengikat histamin sebagai reseptor H2 pada sel parietal lambung. Dengan cara ini, produksi asam klorida dapat dikurangi. Obat ini juga membantu melawan efek berbahaya dari lemak yang dapat membakar jantung.
Blok rooting H2 tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk:
• simetidin,
• ranitidin,
• nizatidin
• famotidin
Saat menggunakan obat-obatan di atas, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan. Jika jantung Anda masih berdetak dan sakit setelah minum obat, temui dokter Anda untuk perawatan yang tepat.
4. Polysilane Syrup
______________________________________
Jika Anda memiliki penyakit kronis dan tidak dapat minum obat, Anda dapat mengandalkan Polysilane Syrup
Komposisi antasida ini sama dengan tabel.
Gejala yang berhubungan dengan maag atau gastritis, seperti mual, sakit perut, mulas, dan bengkak, dapat dikelola.
Sirup polisilan adalah obat komersial dan aman untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia 6 tahun. Namun, Anda harus menghubungi dokter atau spesialis Anda jika Anda memiliki alergi atau kondisi medis.