7 Penyebab Kegelisahan Dalam Hati Menurut Islam

Setiap orang dapat merasakan kecemasan di hati mereka. Karena itu adalah bagian dari fitrah manusia. Bedanya, beberapa orang mampu mengatasi kecemasan ini, dan ada juga yang tidak. Penyebab kecemasan di hati bisa karena berbagai faktor dan faktor. Apalagi dalam kehidupan yang semakin populer seperti sekarang ini, ketika begitu banyak pilihan atau inovasi yang terkadang mempertanyakan pikiran manusia, dan membuat hati bergetar.
Adapun penyebab hati bermasalah menurut islam adalah sebagai berikut :

1. Iman kepada Tuhan menghilang

Penyebab pertama keresahan dalam hati adalah melemahnya keyakinan kepada Allah, yaitu kepada Allah. Ini berarti iman kepada Tuhan berkurang. Seperti yang Anda ketahui, orang-orang dengan iman yang lemah pasti akan merasa cemas dan cemas. Hal ini karena lemahnya iman berarti seseorang telah melupakan Tuhan Yang Maha Tinggi, termasuk Penolong yang paling sakti dalam menghilangkan kecemasan dari hati.

2. Terlalu mencampuri urusan Tuhan

Penyebab kegelisahan hati yang kedua adalah terlalu percaya diri dengan urusan Allah. Di satu sisi terlalu banyak campur tangan dalam suatu hal yang sudah menjadi pekerjaan dan perintah Allah SWT, sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa itu adalah takdir. Seperti yang kita ketahui, takdir memang tanah Tuhan, yang tidak boleh diganggu oleh makhluk-Nya.

3. Kurang sabar dalam menghadapi cobaan Tuhan

Alasan ketiga dari kegelisahan dalam hati adalah kurangnya kesabaran saat menghadapi ujian dari Allah SWT. Seperti yang kita ketahui sebagai pasangan, hidup harus menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, ketika cobaan datang, kita membutuhkan kesabaran untuk menghadapinya dan bertahan.
Jika kita tidak sabar, maka akan menimbulkan kecemasan di hati kita. Padahal, kita patut berbahagia jika Allah SWT masih mau menguji kita, karena itu menunjukkan bahwa Allah SWT masih mengingat kita sebagai salah satu hamba-Nya di dunia ini. Dan Dia, Allah swt, tidak membiarkan kita tertidur di dunia yang penuh dengan kecerobohan.

5. Berpikir bahwa Tuhan tidak adil

Penyebab kelima kecemasan dalam hati adalah keyakinan akan ketidakadilan Tuhan. Bagaimana kita bisa berpikir bahwa Allah, Allah SWT, tidak adil, padahal sudah dijelaskan dalam Kitab Suci-Nya bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Benar. Bukti kebenarannya, misalnya, adalah menawarkan solusi atas semua masalah, memberi kenyamanan atas segala kesulitan, menciptakan si miskin dan si kaya sehingga roda kematian dapat diaktifkan, dan bahkan menjamin kesehatan dan penyakit yang merata. , jadi kita lakukan. dia tidak menjadi orang yang sombong, seperti dalam sejarah, Firaun berani mengaku sebagai Tuhan karena dia tidak pernah sakit. Ingatlah bahwa berpikir bahwa Allah SWT tidak adil hanya akan membawa kegelisahan di hati.

6. Lupa bersyukur kepada Tuhan

Alasan keenam yang dapat menimbulkan keresahan dalam hati adalah rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah swt. Di satu sisi, kita lupa untuk bersyukur kepada Allah SWT atas segala yang telah Dia berikan dalam hidup-Nya di bumi, misalnya kesehatan, kesenangan, dll. Padahal, jika kita lupa bersyukur, itu berarti kita adalah orang-orang yang bangga. dari Tuhan itu sendiri. Dan seperti yang Anda ketahui, orang yang sombong tidak akan memiliki hati yang tenang, dan hati mereka tidak akan selalu tenang.

7. Sering melanggar larangan Tuhan

Penyebab kedelapan yang dapat menimbulkan kegelisahan dalam hati seringkali adalah pelanggaran terhadap larangan Allah SWT. Jadikan itu kebiasaan sehari-hari. Contoh lainnya adalah shalat, yang dalam hal ini berarti tidak menunaikan shalat yang wajib dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan tidak berdoa dalam kehidupan sehari-hari inilah yang menyebabkan kita mengabaikan dosa menolak sholat. Kebiasaan berbuat dosa, yang memanifestasikan dirinya sebagai doa yang disengaja. Oleh karena itu, tekad akan menimbulkan kegelisahan di hati.
Menurut Islam, inilah beberapa penyebab kecemasan dalam hati. Meskipun kecemasan merupakan pengalaman alamiah manusia, sebagai orang yang beragama dan meyakini adanya Tuhan, Allah SWT dalam ajaran Islam, kecemasan ini harus dikendalikan dengan iman. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *