Studi menunjukkan bahwa fitur yang terlihat pada wajah ibu hamil dapat dibagi menjadi dua bagian: mereka yang memiliki masalah kulit ganda dan wajah yang terlihat lebih cerah. Simak penjelasan berikut.
1. Munculnya flek hitam (melasma)
Melasma atau chloasma adalah masalah kulit yang paling umum pada wanita hamil. Melasma adalah penyakit wajah dimana muncul bintik-bintik gelap atau hitam di beberapa bagian. Melasma juga sering disebut “topeng kehamilan”.
Melasma biasanya muncul di dahi, pipi, hidung, dagu, dan leher. Perlu diingat bahwa melasma tidak berbahaya bagi kesehatan kulit, karena akan hilang dengan sendirinya. Namun, ibu hamil dengan kecemasan dapat berkonsultasi dengan dokter kulit dan menerima pengobatan dengan salep yang direkomendasikan.
Ada beberapa cara untuk mengurangi molase dan meminimalkan perubahan warna. Ibu hamil dapat menggunakan riasan untuk menutupi area tertentu, tabir surya dengan SPF 30 dan topi bertepi lebar yang dapat melindungi wajah. Tapi ingat, sesuaikan riasan dan tabir surya agar aman untuk ibu hamil.
2. Munculnya jerawat
Jerawat di wajah juga menjadi salah satu ciri ibu hamil. Jerawat biasanya terjadi pada tahap awal kehamilan, biasanya pada trimester pertama dan kedua. Jerawat merupakan salah satu ciri wanita hamil akibat peningkatan kadar hormon androgenik yang menyebabkan kelenjar kulit tumbuh dan memproduksi lebih banyak sebum (zat lemak). Sebum dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Jangan khawatir, jerawat pada ibu hamil biasanya bersifat sementara dan menghilang setelah kadar hormon stabil. Wanita hamil disarankan untuk menggunakan obat alami untuk menghilangkan jerawat. Anda bisa melakukannya dengan cuka sari apel.
Campur cuka dengan air bersih untuk membuat pewarna yang kaya akan enzim alami. Kemudian rendam kapas dalam campuran cuka dan letakkan di kulit Anda untuk menyerap minyak. Namun jika wajah Anda kering, hentikan penggunaan cuka untuk mengobati jerawat.
Ibu hamil juga bisa menggunakan madu yang memiliki sifat antibakteri dan antiseptik sehingga menenangkan kulit. Oleskan, bilas wajah Anda dengan air hangat. Oleskan madu pada area Finlandia. Biarkan selama 20-30 menit lalu bilas dengan air hangat. Gunakan juga minyak kelapa, yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Petunjuk Penggunaan – Oleskan minyak kelapa sebagai pelembab sebelum tidur.
3. Menggelapkan pembuluh darah dan kelopak mata wajah
Peningkatan hormon menyebabkan perubahan pigmentasi kulit. Hal ini menyebabkan pigmentasi gelap di area yang dibuat, seperti bintik-bintik dan kelopak mata. Pigmentasi ini bertahan untuk waktu yang lama, bahkan setelah kehamilan tetap gelap di beberapa daerah. Ini tidak membahayakan kesehatan ibu atau anak, tetapi jika tahi lalat dan makhluk berubah bentuk, segera temui dokter kulit.
4. Wajah berminyak (bersinar saat hamil)
Selama kehamilan, tubuh memproduksi darah 50% lebih banyak. Ini meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, yang mengarah ke wajah yang lebih cerah. Tubuh juga memproduksi hormon yang cukup untuk membuat kelenjar sebaceous bekerja terlalu keras dan membuat wajah ibu hamil bersinar.
Pancaran sinar saat hamil merupakan fenomena alam yang terjadi pada ibu hamil. Namun, meningkatkan jumlah minyak dapat membuat kulit berminyak dan sering menyebabkan jerawat. Dalam hal ini, ibu hamil bisa menggunakan pembersih wajah bebas minyak yang aman untuk ibu hamil.
5. Terlihat pembuluh darah merah (spider veins)
Spider veins adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah berwarna kemerahan bercabang. Bintang yang disebabkan oleh aliran darah tinggi biasanya muncul di wajah, leher, dada dan bahu. Vena tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya menghilang segera setelah lahir.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita Kaukasia daripada di Afrika Amerika. Untuk mengatasi kondisi ini, ibu hamil dapat meningkatkan asupan vitamin C dan menghindari duduk bersila.
6. Terjadinya pembengkakan pada wajah
Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu pada wanita hamil adalah ciri khas wanita hamil, seperti yang ditunjukkan oleh ekspresi. Kondisi ini disebabkan tubuh memproduksi sekitar 50% lebih banyak darah dan cairan tubuh untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Kondisi ini, yang dikenal sebagai pembengkakan, biasanya terjadi pada wajah, lengan, dan kaki. Pembengkakan dapat dihindari dengan menempatkan kompres dingin di daerah yang bengkak dan minum banyak air untuk mengurangi retensi air dan mengurangi asupan garam.