Penyakit liver adalah penyakit yang menyerang Hati. Jika Anda memiliki penyakit hati, fungsi hati akan menurun. Artinya sangat berbahaya untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh. Hati atau liver sendiri merupakan organ yang berperan sebagai bunuh diri di dalam tubuh.
Penyakit liver dikatakan ringan dan bisa diatasi dengan menjaga kesehatan. Namun, untuk kasus yang parah, mereka perlu diobati dengan obat dan metode medis tertentu. Penyakit hati dapat menjadi kronis untuk waktu yang singkat (akut) atau berlanjut selama bertahun-tahun (ringan).
Ada banyak penyakit jantung. Namun, terlepas dari sifat penyakit hati, kerusakan hati dapat berkisar dari peradangan hingga peradangan, sirosis, dan gagal hati. Pertanyaan selanjutnya, apakah itu penyakit liver menular?
Baca artikel ini untuk mengetahui jawabannya.
Penyakit hati itu menular atau tidak menular, tergantung penyebabnya
Ada banyak penyebab penyakit liver, mulai dari faktor genetik dan gaya hidup hingga penyakit jantung.
jenis jenis penyakit liver
Dua jenis penyakit hati tradisional adalah hemochromatosis dan alpha-1-antitrypsin. Merokok merupakan salah satu jenis penyakit hati yang disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, seperti minum alkohol (alkohol), makan lemak dan kurangnya aktivitas fisik (perlemakan hati non-alkohol). Jenis penyakit hati ini diturunkan karena gaya hidup buruk yang tidak pernah terdiagnosis.
Penyebab lain dari penyakit hati adalah disebabkan oleh virus hepatitis. Hepatitis adalah penyakit virus hati. Ada banyak jenis virus yang menyebabkan hepatitis A, B, C, D dan E.
Bentuk paling umum dari hepatitis virus
Namun, penularan infeksi hepatitis dari satu orang ke orang lain tidak sesederhana bersin, batuk, meludah, batuk, pilek dan bersin.
Virus hepatitis B tidak menyebar melalui bersin, batuk, air liur atau ASI. Karena itu, hepatitis lebih sulit menular, tergantung pada sifat virusnya.
Beberapa perilaku meningkatkan risiko penyakit hati
Sebagai contoh:
• Anda duduk di sebelah penderita kanker dan menggunakan barang-barang pribadi (makanan, minuman, pisau cukur, dll.).
• Makan makanan dan minuman yang terkontaminasi virus yang mengandung tipe B (biasanya tipe A dan E).
• Berbagi jarum dengan orang lain menyebabkan pendarahan.
• Kontak langsung dengan darah yang terinfeksi virus hepatitis B, mis. staf medis atau hidup dengan pasien hepatitis.
• Penggunaan tato, tindik badan, alat-alat untuk pria dan wanita dan jarum non-tindik lainnya.
• Tindakan dan mereka dengan penyakit radang usus, termasuk penyakit kerongkongan, mulut dan usus (hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D).
• Pendarahan dari donor dengan penyakit ginjal kronis.
• Infeksi HIV. Jika Anda terinfeksi HIV melalui jarum suntik, transfusi darah yang terkontaminasi, atau hubungan seks tanpa kondom, kemungkinan Anda terkena hepatitis meningkat. Namun, ini bukan infeksi HIV Anda, tetapi dapat mempengaruhi cairan tubuh Anda.
• Seorang wanita hamil dengan hepatitis dapat menularkan infeksi kepada bayinya melalui cairan vagina atau darah payudara, bukan ASI.
• Jangan mencuci tangan setelah mengobati kusta yang terinfeksi hepatitis B.
Pencegahan hepatitis virus
Penyakit liver adalah salah satu jenis penyakit liver. Namun, hepatitis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan yang baik. Untuk menghindari hepatitis B, Anda harus melakukan hal berikut:
• Vaksinasi terhadap hepatitis A dan B.
• Cuci tangan Anda secara teratur; sebelum makan, setelah menggunakan toilet, sebelum mencuci pantat bayi, sebelum memasak.
• Cuci buah dan sayuran sebelum makan. Masak hingga daging siap.
• Hindari penggunaan obat jenis apapun.
• Hati-hati saat menggunakan jarum.
• Hati-hati.