Fenomena langit di Bulan Desember 2021

Ini akhir tahun 2021. Pada bulan Desember, ada banyak fenomena langit yang menarik untuk dilihat dan diamati. Berikut adalah beberapa fenomena langit yang menarik untuk Desember 2021, kata Lembaga Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Fenomena langit dari planet

1. Fenomena Langit Konjungsi Tritunggal Venus, Saturnus, Jupiter Fenomena langit dari Desember 2021 ini dimulai pada konjungsi rangkap tiga 1.-4. Desember. Konjungsi rangkap tiga ini membuat tiga planet Venus, Saturnus, dan Yupiter muncul berdampingan di langit malam. Fenomena triple conjunctival ini dapat dilihat dari barat daya dari awal senja atau sekitar 25 menit setelah matahari terbenam selama 2,5 jam.
2. Fenomena Langit Gerhana Mars Gerhana Bulan adalah fenomena astronomis di mana Mars melewati bulan sehingga tampak tertutup bulan. Andi Pangerang, peneliti BRAP di Pusat Sains dan Antariksa LAPAN, menjelaskan hal ini mungkin karena jarak Mars dari Bumi karena Bulan dari Bumi.
3. Fenomena Celestial Super New Moon Super New Moon atau Super New Moon adalah fase bulan baru yang kemunculannya dekat dengan perigee bulan. Fenomena Bulan Baru ini terjadi pada pukul 14.43 WIB, dengan geosentris WIB pada jarak 356.805 km dan busur sudut lebar 33,49 menit. Andi mengatakan, super new moon merupakan fenomena tahunan, terakhir terjadi pada 30 Agustus 2019, 29 September 2019 dan 17 Oktober 2020. Setelah 4 Desember 2021, fenomena bulan super akan muncul kembali. 21 Januari. , 2023, 10 Maret 2024, dan 27 April 2025.
4. Pertunjukan Meteor Fenisia di Langit Fenomena menarik berikutnya yang tidak boleh dilewatkan adalah Pertunjukan Meteor Fenisia, yang berlangsung pada 6-7. Juni. Desember 2021 adalah puncaknya. Hujan meteor Fenisia pada awal Desember dapat dilihat dari awal senja atau 20 menit setelah matahari terbenam hingga pukul 02:15 waktu setempat dari tenggara hingga barat daya.
6. Fenomena puncak semburan meteor tunggal-tunggal Pada bulan Desember 2021 akan banyak fenomena hujan meteor yang akan mencapai puncaknya sehingga tidak berselang sehari, hujan meteor putaran tunggal kedua akan mencapai puncaknya pada tanggal 9-10 Desember 2021. Puncak Hujan meteor ini bisa dilihat pada pukul 19.40 waktu setempat keesokan harinya di ujung laut atau 25 menit sebelum matahari terbit dari timur ke barat.
7. Fenomena komet C / 2021 A1 (Leonard) melewati tanah Komet C / 2021 A1 Leonard adalah komet berumur panjang yang G.J. Di Observatorium Leonard Mount Lemmon pada 3 Januari 2021. Pada 12 Desember, komet ini akan mengorbit Bumi pada jarak hingga 0,233 unit astronomi (sa) atau 34.857.000 km dekat Bumi.
Intensitas semburan meteor ini di Indonesia berkisar antara 86 meter per jam di Sabang hingga 107 meteor per jam di Pulau Rote. Muncul pada pukul 20.30 waktu setempat keesokan harinya di ujung matahari terbit dari timur laut ke barat laut.
8. Fenomena Retrograde Venus Retrograde Venus adalah waktu ketika arah pergerakan tahunan Venus yang tampak dari timur ke barat dari barat ke timur. Fenomena surgawi ini .

Baca Juga  Mengenal Sosok Buya Arrazy Yang Putra Nya Tertembak Oleh Saudaranya

Fenomena hujan meteor

1. Fenomena hujan meteor Puppid Velid Sehari setelah puncak hujan meteor Fenisia, fenomena hujan meteor berikut juga dapat diamati. Desember 2021. Hujan meteor ini terlihat pada pukul 21.00 waktu setempat keesokan harinya di ujung laut, yaitu 25 menit sebelum matahari terbit dari tenggara ke barat daya.
2. Puncak fenomena hujan meteor Chi Orionid Hujan meteor Chi Orionid adalah pancaran meteorit kecil yang titik pancaran atau asal fenomena meteoritnya dekat dengan bintang Chi Orionis di konstelasi Orion. Hujan meteor ini dapat dilihat dari awal senja astronomis atau sekitar 50 menit setelah matahari terbenam hingga sehari setelah waktu setempat di ujung permukaan laut, atau 25 menit sebelum matahari terbenam dari timur ke barat.
3. Puncak fenomena hujan meteor Sigma Hydid Fenomena hujan meteor akan berlangsung dari 12 hingga 13 Desember 2021. Hujan meteor Sigma Hydid terlihat pada pukul 21:15 waktu setempat keesokan harinya di penghujung tahun atau 25 menit sebelum matahari terbit dengan arah timur-barat. Intensitas alat pengukur hujan Indonesia ini sekitar 2,9-3 meteor per jam (dari Sabang sampai Pulau Rote).
4. Puncak dari hujan meteor geminide Keesokan harinya, 14-15 April. Pada Desember 2021, hujan meteor Geminid juga akan mencapai puncaknya malam itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *