Apa itu Katarsis, Proses pembebasan emosional dan cara yang benar untuk melakukannya

Apa itu Katarsis? Proses pembebasan emosional dan cara yang benar untuk melakukannya

Yogyakarta, Tersurat.com – Kebahagiaan, kesedihan, amarah, dan kekecewaan adalah emosi dasar yang Anda hadapi setiap hari. Emosi ini bisa datang dan pergi tanpa bisa diprediksi. Saat Anda merasa lebih baik, Anda bisa menghabiskan hari secara positif dengan senyuman.

Tetapi ketika pekerjaan Anda tidak sesuai dengan harapan Anda, Anda mungkin merasa kecewa dan stres. Dalam keadaan ini, proses katarsis Anda sendiri terjadi. Apa sebenarnya katarsis dan mengapa Anda perlu memahaminya?

    Baca Juga : Tanda gejala depresi: Apakah terlalu banyak tidur?

Definisi mengenai katarsis yang jarang diketahui

Katarsis berasal dari kata Yunani ‘catharsis’ yang berarti “pembersihan” atau “pemurnian”, yang dikutip di New York University. Secara umum istilah ini digunakan oleh banyak orang di dunia pengetahuan. Misalnya, protagonis novel mengalami katarsis emosional yang akan membuat perubahan positif dalam hidupnya.

Proses ini melibatkan bagaimana karakter mengekspresikan emosi yang kuat yang mereka alami, dan komponen emosional dari proses tersebut hingga pembelajaran dipetik.

Sudahkah memahami arti katarsis sejauh ini?

Jadi, sederhananya katarsis bisa berarti pelepasan emosional. Dalam teori psikoanalitik, pelepasan emosi ini terkait dengan kebutuhan seseorang untuk meredakan konflik di depan mata. Misalnya, Anda bisa merasa stres saat bertengkar dengan pasangan, yang bisa menyebabkan frustasi dan ketegangan.

Daripada melepaskan emosi tersebut dengan cara yang tidak tepat, lebih baik melepaskannya dengan cara yang sehat, seperti melakukan aktivitas fisik dan aktivitas penurun stres lainnya.

Perkembangan katarsis di dunia yang sehat

Faktanya, istilah katarsis sudah sangat populer sejak zaman Yunani kuno. Orang pertama yang menggunakan istilah katarsis adalah Joseph Boria, teman Sigmund Freud, bapak psikoanalisis. Burlois mengembangkan istilah ini sebagai teknik terapeutik untuk mengobati histeria. Histeria sendiri adalah keadaan emosional yang berlebihan dan dapat mengalami halusinasi, kehilangan sensasi, kecemasan, dan perilaku yang sangat emosional.

Sebelumnya, para profesional medis menganggap histeria sebagai bagian dari DSM (Buku Pegangan Diagnosis dan Statistik Gangguan Mental). Ini adalah panduan diagnostik untuk penyakit mental. Namun, pada 1980-an, histeria telah dihapus dari DSM dan diklasifikasikan ke dalam kategori gejala gangguan disosiatif. Selain itu, pengobatan dengan terapi katarsis telah menunjukkan manfaat yang signifikan dalam membantu mengatasi gejala gangguan kecemasan.

Perawatan terapi katarsis adalah pasien yang mengalami trauma dihipnotis. Terapis meminta pasien untuk mengungkapkan perasaan lelahnya. Kemudian pasien akan mengalami pembebasan dari perasaan tidak menyenangkan ini. Bagi penderita gangguan kecemasan, terapi ini dapat membantu pasien belajar menghilangkan kecemasan yang berlebihan.

Bagaimana menerapkan katarsis dalam kehidupan sehari-hari

Katarsis diterapkan tidak hanya dalam dunia medis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Anda telah melalui prosesnya, tetapi Anda tidak menyadarinya. Tujuan dari katarsis hidup ini adalah untuk membantu manusia menemukan rasa damai dan tentram, serta kejadian buruk melalui kejadian yang menyedihkan.

Pada umumnya buang air besar terjadi ketika Anda mengalami stres akibat pandemi pemecatan, perceraian, putus dengan pasangan, menderita penyakit kronis, atau kehilangan orang yang dicintai.

Contoh penerapan katarsis dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dilakukan :

1. Bicaralah dengan seorang teman
Saat Anda merasa stres dan frustasi, Anda membutuhkan seseorang untuk mendengarkan keluhan Anda. Jadi ketika Anda memiliki masalah, kebanyakan orang, termasuk Anda, mungkin mengaku kepada teman Anda atau seseorang yang Anda percayai.

Metode ini dapat menjadi solusi untuk masalah Anda, tidak hanya untuk membuat pikiran Anda lebih meyakinkan, tetapi juga untuk membantu Anda melihat masalah dari perspektif yang berbeda.

2. Melakukan aktivitas seni dan bernyanyi
Saat Anda sedih, stres atau marah karena sesuatu, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda ingin menangis atau mengetuk saat sedang marah? Alih-alih melakukannya, banyak orang memilih untuk mendengarkan musik.

Ada banyak genre musik yang berbeda, dan Anda dapat mengekspresikan emosi serta membuat pikiran Anda lebih menentramkan.

3. Bersih-bersih rumah atau berolahraga
Perasaan emosional sedih dan kecewa dapat menimbulkan reaksi stres dan kecemasan. Kondisi ini semakin memburuk jika Anda memikirkannya. Jadi, untuk keluar dari keadaan ini, proses katarsis terbaik adalah membebaskan pikiran Anda dari apa yang menyebabkan stres dan kecemasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *