Yogyakarta, Tersurat.com – Meski ada efek sampingnya, tato sebenarnya sangat aman untuk kulit Anda. Tapi tidak semua orang berpikiran sama. Pasalnya, penggunaan tato justru bisa menimbulkan alergi kulit pada banyak orang. Bagaimana ini bisa dilakukan?
Alergi tato yang terjadi pada kulit
Bagi sebagian orang, tato mungkin memiliki arti penting sebagai nilai ekspresi dan keyakinannya. Namun cara mengekspresikan diri ini tidak terlepas dari efek samping atau efek kesehatan, terutama kulit. Penggunaan tato bisa menyebabkan masalah kulit. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Salah satu penyebab paling umum terjadinya alergi tato adalah tinta.
- Baca Juga : Pengobatan alergi terbuat dari bahan alami yang bisa didapatkan di rumah
Biasanya, tinta tato mengandung beberapa bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi negatif pada beberapa orang. Dibandingkan warna lain, tinta merah biasanya menjadi faktor utama orang yang mengalami reaksi alergi.
Tentu saja, warna apa pun berisiko menimbulkan gejala alergi pada manusia. Kandungan oksida besi, merkuri sulfida, besi hidrat, aluminium dan mangan dalam tinta tato telah ditemukan dapat memicu reaksi kulit. Reaksi alergi biasanya muncul begitu tinta masuk ke kulit. Selain tinta, alergi jenis ini juga bisa disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh, kondisi kulit, dan alergi lainnya. Jadi, sebelum membuat tato, Anda perlu memperhatikan kondisi tubuh Anda.
Tanda dan gejala alergi tinta tato pada kulit
Secara umum, gejala alergi kulit bisa terjadi kapan saja. Ini bisa terjadi segera setelah mendapatkan tato, atau berminggu-minggu atau bertahun-tahun kemudian. Selain itu, penderita alergi ini bereaksi terhadap warna tinta tertentu, seperti merah. Ketika ini terjadi, satu atau lebih gejala berikut mungkin terjadi:
- Kemerahan atau pembengkakan pada kulit
- Gatal
- Ruam
- Benjolan kecil seperti jerawat
- Kulit mengelupas sisik
- Kulit melepuh dan
- Ada nanah di kulit
- Jika Anda melihat salah satu gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Pasalnya, gejala alergi bisa
- berkembang pesat dan menyebabkan kondisi yang cukup serius, seperti syok yang iritasi.
Jenis penyebab alergi tato pada kulit
Alergi tato kulit dikategorikan menurut penyebabnya serta tintanya sebagai berikut:
- Alergi inflamasi akut: Orang dengan alergi inflamasi akut biasanya mengalami kemerahan, bengkak, dan peradangan di area dimana tato diterapkan. Iritasi ini biasanya disebabkan oleh jarum dan tinta. Kasus ini tidak terlalu serius dan menghilang secara alami dalam waktu sekitar 2 hingga 3 minggu.
- Fotosensitivitas: Kulit yang bertato juga dapat menyebabkan reaksi alergi matahari (kepekaan terhadap cahaya) saat terkena sinar matahari. Kondisi ini biasanya terjadi saat Anda menggunakan tinta kuning dan merah. Kedua warna tersebut sebenarnya mengandung kadmium sulfida dan bisa menimbulkan reaksi alergi jika kulit Anda terkena sinar matahari.
- Dermatitis: Ini adalah jenis dermatitis alergi tato yang paling umum pada manusia. Alergi jenis ini biasanya disebabkan oleh merkuri sulfida yang terkandung dalam tinta merah. Reaksi alergi ini bisa menyebabkan kemerahan, ruam, gatal, dan bengkak.
- Lichenoid: Dalam beberapa kasus, reaksi alergi lumut dapat terjadi pada pengguna tato dan disebabkan oleh tinta merah. Reaksi alergi ini cenderung ditandai dengan munculnya benjolan kecil pada area kulit yang ditato dengan tinta merah.
- Pseudolymphomatous: Kulit yang sensitif terhadap zat tertentu mungkin memerlukan perawatan saat membuat tato. Pasalnya, pembuatan tato dapat menyebabkan munculnya reaksi alergi pada kulit sensitif. Gejala alergi ini biasanya tidak langsung muncul, tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Granuloma: Granuloma terjadi ketika benjolan kecil muncul setelah ditato. Biasanya tinta merah yang menyebabkan granuloma. Selain tinta merah, ungu, hijau, dan biru, ada juga kemungkinan timbulnya granuloma di sekitar kulit yang ditato.