Yogyakarta, tersurat.com – Gangguan saluran cerna seperti sembelit justru mengganggu aktivitas sehari-hari. Masalah pencernaan ini pasti bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pencahar. Anda juga bisa makan buah-buahan yang mudah dicerna. Apa sajakah pilihannya?
- Baca Juga : Mana yang cenderung lebih sehat, minum jus buah vs makan buah segar?
Buah beri dapat memberikan kelancaran pada sistem pencernaan
Bukan rahasia lagi bahwa buah beri menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk sistem pencernaan. Buah-buahan kecil yang keluar dalam ragam dan bentuk tersebut, termasuk makanan kaya serat. Kandungan serat pada makanan dapat membantu mencegah sembelit, meredakan sindrom iritasi usus besar, dan menjaga berat badan. Serat ini dapat ditemukan pada buah beri yang ternyata dapat memperlancar pergerakan usus.
Mengkonsumsi segelas beri setiap hari ternyata dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan serat yang Anda butuhkan setiap hari. Jika ingin menyimpannya dalam waktu yang lama, Anda juga bisa mengolah dan mengeringkan buah asam manis ini. Meski demikian, buah beri kering dapat menghancurkan vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan C. Namun, beberapa pembuat berry umumnya menambahkan nutrisi ini, jadi bacalah informasi nutrisi pada kemasannya.
Apel dapat menjadi pelarut sistem pencernaan
Selain buah beri, buah lain yang diketahui bisa menyebabkan buang air besar adalah apel. Alasannya adalah bahwa satu buah apel perantara mengandung 2.8g serat tidak larut dan 1.2g serat larut air. Beberapa serat buah yang dihaluskan BAB ini juga mengandung pektin. Saat di bab, pektin cepat difermentasi oleh bakteri untuk menghasilkan asam lemak rantai pendek.
Asam lemak ini menarik lebih banyak air ke ladang dan melunakkan tinja. Ini setidaknya membantu meringankan gejala sembelit saat makan apel. Anda bisa makan apel secara langsung, membuat jus, atau mencampurnya dengan salad setiap beberapa hari sekali untuk menjaga kesehatan pencernaan Anda.
Telah diketahui bahwa pepaya dapat membantu melancarkan buang air besar
Pada negara tropis seperti Indonesia, pepaya merupakan buah yang sangat digemari untuk mengatasi masalah pencernaan. Kandungan serat pepaya, asam folat, vitamin A, C, dan E terungkap dalam rahasia launcher chapter ini. Ini juga ditunjukkan dalam studi terkait neuroendokrinologi.
Penelitian tersebut melaporkan bahwa pepaya berkontribusi dalam menjaga kesehatan saluran cerna. Faktanya, buah yang ditawarkan dalam jeruk juga membantu mengatasi gangguan saluran cerna seperti gejala sindrom iritasi usus besar (IBS). Temuan ini membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari bagaimana pepaya dapat meningkatkan ekskresi dan mengatasi hot spot.
Konsumsi pisang untuk melancarkan pencernaan
Meski pilihan utama untuk kelancaran ekskresi bukanlah buah-buahan, pisang sebenarnya menawarkan manfaat lain untuk alat pemadam kebakaran bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan pisang termasuk dalam asupan makanan yang mudah dicerna terutama setelah sakit perut.
Oleh karena itu, di dalamnya terkandung jumlah pisang yang harus dikonsumsi oleh orang yang mengalami diare. Pisang tidak hanya mudah dicerna, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan elektrolit yang hilang akibat diare dan muntah.
Pisang, terutama pisang hijau yang belum diolah, juga kaya akan pati resisten dan dapat menjaga kesehatan usus. Pati resisten adalah jenis karbohidrat yang diserap secara perlahan di usus kecil dan tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara cepat. Pasti disisi lain juga berperan penting dalam menghasilkan bakteri baik yang membantu produksi asam lemak rantai pendek. Asam lemak ini bisa sangat membantu dalam pengobatan kolitis ulseratif, penyakit Crohn dan diare.
Melancarkan pencernaan dengan buah alpukat
Salah satu gejala masalah pencernaan yang paling tidak nyaman adalah perut kembung. Tapi jangan khawatir. Makan buah-buahan dengan kandungan fruktosa rendah, seperti alpukat, bisa mengobati perut kembung. Alpukat merupakan makanan super karena mengandung nutrisi penting seperti serat makanan dan kalium.
Kalium berperan penting dalam meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi risiko perut kembung. Alpukat adalah buah yang bergizi, tetapi tinggi lemak dan tidak boleh overdosis.