Yogyakarta, tersurat.com – Memasak makanan bertujuan agar tubuh lebih mudah untuk makan dan mencerna, memberikan rasa dan aroma yang lebih nikmat. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa bahan makanan, terutama yang tidak tahan panas, dapat hilang selama proses pemasakan.
Hal ini membuat banyak orang menganggap sayuran mentah lebih sehat daripada makanan yang dimasak (karena tidak kehilangan banyak kandungan nutrisinya). Apakah ini benar?
- Baca juga : Tips menyimpan dan memanaskan kembali sisa makanan untuk di rumah
Makanan masak dapat meningkatkan gizi suatu makanan
Beberapa bahan dalam makanan mungkin lebih mudah dicerna oleh tubuh setelah proses pemasakan. Karena itu, makanan yang dimasak bisa lebih baik daripada makanan mentah. Menurut beberapa penelitian, memasak sayur dapat meningkatkan kadar antioksidan seperti beta karoten dan lutein. Studi ini menunjukkan bahwa wortel yang dimasak memiliki kadar beta-karoten yang lebih tinggi daripada wortel mentah.
Lycopene antioksidan yang ditemukan di banyak tomat lebih mudah diserap tubuh tanpa memakan tomat mentah. Studi menunjukkan bahwa tomat yang dimasak selama 30 menit memiliki kandungan likopen dua kali lipat dari tomat mentah. Hal ini karena panas menghancurkan dinding sel tomat yang tebal, sehingga memungkinkan tubuh lebih mudah menyerap nutrisi yang terikat pada dinding sel tersebut. Selain itu, kandungan antioksidan total pada tomat meningkat lebih dari 60% setelah dimasak.
Beberapa makanan bisa kehilangan nutrisinya saat dimasak
Memasak makanan menawarkan manfaat dari makanan itu sendiri, tetapi memasak dapat menurunkan nilai gizi beberapa makanan. Ini untuk membuat beberapa sayuran mentah lebih baik daripada sayuran yang sudah dimasak.
Beberapa bahan makanan lebih sensitif terhadap panas yang mereka terima selama proses memasak. Secara umum, enzim sensitif terhadap panas dan menjadi tidak efektif saat terkena panas. Selain itu, beberapa zat gizi, seperti vitamin C dan vitamin B, sangat sensitif terhadap panas dan mudah larut dalam air saat direbus.
Menurut beberapa penelitian, sayuran dapat menurunkan kandungan vitamin C dan B yang mendidih hingga 50-60%. Saat dimasak pada suhu tinggi, vitamin B dan C, vitamin A, dan beberapa mineral juga bisa hilang.
Tapi jangan khawatir. Dengan metode memasak yang tepat, Anda bisa mengurangi jumlah nutrisi yang hilang. Metode memasak kukus dan panggang lebih baik daripada merebus untuk mempertahankan vitamin B dan C dalam sayuran dan makanan lainnya. Selain itu, berhati-hatilah saat memasak. Semakin lama makanannya, semakin panas makanannya, dan semakin lama paparannya, semakin besar hilangnya nutrisinya.
Seperti disebutkan di atas, kami merekomendasikan makanan yang Anda makan lebih baik mentah atau dimasak. Ini tergantung dari apa yang terkandung di dalam makanan tersebut.
Sayuran yang baik jika dimakan dalam kondisi mentah
Sayuran yang Anda makan lebih baik daripada yang mentah adalah:
- Brokoli. Panas bisa mengurangi kandungan gizi pada brokoli. Padahal, senyawa tersebut bisa menekan pertumbuhan sel kanker.
- Kol. Memasak berpotensi mencegah kanker selama labirin enzim dan dengan menghancurkan azis.
- Bawang putih. Bawang putih juga mengandung senyawa sulfur (yaitu allicin) yang bisa mencegah dan melawan pertumbuhan kanker. Senyawa allicin ini rentan terhadap panas.
- Bawang merah. Makan bawang mentah dapat mencegah penyakit jantung karena sifat antiplateletnya. Panas bisa mengurangi kandungan ini.
Makan yang baik jika dikonsumsi setelah matang :
- Tomat. Memasak tomat meningkatkan kandungan likopen dan mengurangi risiko kanker dan serangan jantung.
- Wortel. Beta-karoten yang terkandung dalam proses pemasakan bisa ditingkatkan.
- bayam. Nutrisi bayam seperti zat besi, magnesium, kalsium, dan seng mudah diserap tubuh saat memasak bayam.
- Asparagus. Asam ferulat, asam folat, vitamin A, C, dan E mudah diserap tubuh saat memasak asparagus.
- Kentang. Saat Anda memasak, Anda bisa dengan mudah makan dan mencerna kentang.
- Jamur. Memasak bisa menurunkan kadar mulut remaja (bahaya jamur) dan ergotione (antioksidan kuat jamur).
- Daging, ayam, dan ikan. Proses pemasakan dapat membunuh bakteri yang terdapat pada daging, ayam dan ikan. Itu juga memudahkan makan daging, ayam dan ikan.