Apakah kondisi nyeri akibat gigi sensitif bisa hilang

Apakah kondisi nyeri akibat gigi sensitif bisa hilang?

Yogyakarta, tersurat.com – Pernahkah Anda merasakan sakit gigi setelah makan es krim? Seharusnya tidak nyaman. Sakit gigi bisa jadi gejala Anda memiliki gigi sensitif. Mungkin banyak orang bertanya: Bisakah gigi sensitif dirawat? Sebelumnya, pertimbangkan dulu mengapa gigi sensitif berkembang dan bagaimana cara mengatasi masalah ini.

    Baca Juga : Berbagai metode untuk mengobati sakit gigi yang terbukti efektif

Alasan tidak bisa mengunyah es krim

Meskipun kebanyakan orang menyukai es krim, ada juga yang tidak dapat sepenuhnya menikmati es krim untuk gigi sensitifnya. Gejala sensasi perih biasanya disebabkan oleh rangsangan makanan panas atau dingin. Mengapa bisa dilakukan?

Hipersensitivitas gigi dapat terjadi ketika akar gigi terpapar oleh kualitas enamel menipis, ketika gigi rusak, gigi berlubang, retak gigi, dan degenerasi gusi. Selain itu, penyakit di sekitar jaringan gigi dapat menyebabkan gigi sensitif.

Gigi sensitif dapat terjadi pada orang dewasa dari usia 20 hingga lansia. Ini karena masyarakat belum sepenuhnya menyadari kebiasaan spesifik yang menyebabkan gigi sensitif. Gigi sensitif merupakan suatu kondisi yang berpotensi untuk berkembang seiring berjalannya waktu, sehingga siapa pun bisa mengalaminya.

Kondisi yang menyebabkan gigi sensitif

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gigi sensitif akibat iritasi makanan dan minuman menjadi tidak panas atau terlalu dingin disebabkan oleh penipisan lapisan luar mahkota (enamel). Ada beberapa alasan mengapa email gigi menipis.

  • Abrasi: Kerusakan gigi dan gusi akibat perawatan gigi yang terlalu kuat dengan menggunakan kepala sikat gigi yang kasar
  • Erosi: kerusakan yang disebabkan oleh asam di mulut
  • Subfraksi: Kerusakan pada leher gigi karena tekanan oklusal yang berlebihan
  • Abrasi: Kerusakan enamel gigi akibat gesekan antara gigi atas dan bawah. Giginya rusak.

Selain itu, ada kemungkinan enamel akan berkurang akibat perawatan gigi seperti bleaching dan pemutihan gigi. Ini karena proses pemutihan menggunakan hidrogen peroksida yang dapat dipoles. Menipisnya lapisan enamel atau penyemenan (lapisan luar gigi) dapat menyebabkan gigi yang energik atau hidup menjadi sensitif.

Menipisnya lapisan pelindung gigi menyebabkan tereksposnya dentin. Dentin adalah bagian dari gigi saya setelah enamel dan kualitas semen. Dentin yang terpapar bereaksi sangat mudah terhadap iritasi dari luar gigi Anda, seperti makanan dan minuman, yang bisa jadi tidak panas atau terlalu dingin.

Dengan demikian, stimulasi ini meningkatkan aliran cairan di tubulus dentin (saluran mikrotubulus), yang mempengaruhi ujung saraf gigi. Akibatnya, saraf di gigi menjadi aktif dan sinyal dikirim ke otak untuk mengenali sakit gigi.

Bisakah mengatasi masalah gigi sensitif dan mengobatinya?

1. Menyikat gigi secara teratur
Untuk mengatasi masalah gigi sensitif, Anda bisa menyikat gigi minimal 2 kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur pagi dan malam hari. Jangan lupa gunakan rambut yang lembut. Tidak perlu terlalu banyak menekan saat menyikat gigi.

Selain itu, pastikan semua permukaan gigi sudah aus secara merata. Dari gusi ke gigi (dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas), sikat gigi secara perlahan dalam arah vertikal.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah Anda tidak akan langsung menyikat gigi setelah minum makanan dan minuman yang bersifat asam. Karena bisa menyebabkan penipisan atau pengikisan email gigi. Dianjurkan untuk menunggu beberapa saat sebelum menggosok gigi.

2. Menggunakan pasta gigi yang tepat
Untuk merawat gigi sensitif, gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Gunakan 2 kali sehari selama 2 minggu untuk menghilangkan rasa sakit. Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida dan kalium nitrat untuk perawatan gigi terbaik.

Kandungan fluoride dalam pasta gigi dapat memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi. Di satu sisi, kalium nitrat dapat mengurangi kemungkinan iritasi saraf, yang membantu mengurangi sensitivitas gigi. Anda juga dapat memilih pasta gigi yang mengandung mint dan selalu memperbarui mulut Anda setiap saat.

3. Berkumur
Meskipun Anda menyikat gigi, sisa makanan mungkin tetap ada di antara gigi Anda. Jadi jangan lupa membersihkan gigi dengan berkumur. Setelah itu, bilasan oral diterapkan, yang memiliki sifat tidak sensitif untuk menghilangkan rasa sakit. Cara ini akan membantu Anda mengatasi masalah gigi sensitif.

4. Oleskan pasta gigi pada gigi sensitif
Jika sewaktu-waktu gigi sensitif muncul, segera aplikasikan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang berfungsi sebagai anti desensitizer. Diantaranya, kandungan kalium membantu meredakan sakit gigi. Terapkan cara ini untuk mengatasi masalah gigi sensitif yang mulai terasa nyeri saat minum makanan dan minuman.

5. Periksa ke dokter gigi
Jika gigi sensitif Anda disebabkan oleh berkurangnya gusi atau kerusakan gigi, segera konsultasikan dengan dokter gigi Anda. Bergantung pada penyebab gigi sensitifnya, Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Jika Anda mengalami kerusakan gigi, dokter Anda akan menuliskannya.

Di sisi lain, masalah reduksi gingiva umumnya mencakup perawatan periodontal seperti operasi gusi untuk melindungi akar gigi dan mengurangi hipersensitivitas gigi.

6. Manajemen konsumsi makanan
Anda dapat menentukan apakah rasa sakit pada gigi sensitif Anda terlalu panas, terlalu dingin, atau disebabkan oleh iritasi makanan yang bersifat asam.

Jika demikian, batasi konsumsi makanan penyebab sakit gigi sebisa mungkin sebagai sarana untuk mengatasi masalah gigi sensitif. Termasuk pengelolaan makanan yang menyertai perawatan gigi yang baik. Untuk membantu mengurangi frekuensi sakit gigi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *