Daftar Isi
TerSurat.com Yogyakarta – Semakin dini anak Anda belajar berenang, semakin besar kemungkinan mereka menguasai teknik tersebut. Jadi jangan menyerah dulu. Anda dapat membantu si kecil mengatasi rasa takutnya dengan mencari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan rasa takut tersebut. Setelah itu, Anda dan anak bisa mencoba mengatasi rasa takut tersebut dengan tips ampuh berikut ini.
Baca juga: Benarkah berenang bisa menambah tinggi badan?
1. Yang membuat anak takut berenang
Meskipun tampak jelas bahwa anak Anda takut berenang, yang terbaik adalah memperhatikan semua faktor yang membuat mereka gugup saat berenang. Ada banyak hal tak terduga yang justru bisa membuat bayi takut untuk berenang. Di bawah ini adalah beberapa contoh kecemasan umum yang dialami anak-anak saat berenang.
- Takut pada air
Anak-anak yang takut air tidak hanya merasa gelisah di dalam kolam. Bahkan saat mandi atau di pantai, anak Anda akan menjadi pemarah dan pemarah.
- Takut wajahnya basah
Kebanyakan anak takut berenang karena tidak suka jika wajah atau kepala mereka menyentuh air. Biasanya hal ini terjadi karena anak tidak ingin air masuk ke mata, hidung, atau telinganya.
- Takut pada kedalaman
Banyak anak takut berenang meskipun mereka tidak memiliki pengalaman buruk dengan berenang atau air.
- Takut pada keramaian dan tempat asing
Mungkin anak Anda tidak takut air, tetapi mereka akan gugup belajar berenang di tempat yang ramai.
- Bantu anak-anak menghadapi ketakutan berenang
Jika Anda telah berhasil menyadari apa yang ditakuti anak Anda saat berenang, sekaranglah saatnya membantu mereka mengatasi rasa takut tersebut. Simak baik-baik tips di bawah ini.
2. Mulailah dengan perlahan
Jika anak Anda takut air, jangan paksa atau bawa mereka langsung ke dalam baskom yang dalam agar mereka berani. Anak itu hanya akan semakin panik. Sebaliknya, mulailah perlahan dengan kesabaran yang tinggi. Dorong anak untuk memakai pakaian renang. Kemudian, duduklah di tepi kolam dangkal dan biarkan kakinya menyentuh air. Setelah Anda terbiasa dengan air di kakinya, undang dia untuk masuk ke kolam satu per satu dengan menggunakan anak tangga hingga air mencapai perut dan lehernya. Jika anak menolak atau menangis, keluarlah dari kolam dulu sampai mereka tenang. Ulangi proses tersebut sampai anak merasa nyaman di dalam air.
3. Diskusikan ketakutan anak Anda
Penting bagi orang tua untuk mendengarkan ketakutan anak-anak mereka dan untuk mentolerirnya. Dengan cara ini, anak Anda akan lebih terbuka kepada Anda dan juga akan mendengarkan bimbingan Anda di tepi kolam renang. Namun, jangan membesar-besarkan rasa takut Anda, misalnya saat Anda memberi tahu orang lain. Daripada mengatakan, “Anak saya sangat takut berenang,” lebih baik mengatakan, “Anak saya masih enggan diajak berenang, tetapi sebentar lagi mereka akan berenang dengan lancar.”Anda juga harus membantu anak-anak memahami apa yang mereka takuti.
4. Berpartisipasi dalam berenang bersama anak-anak
Jika anak Anda takut berenang, Anda harus pergi ke air seperti pasangan Anda. Ini meningkatkan kepercayaan diri dan keamanan anak Anda. Ajak pula saudara, saudara, atau saudara untuk berenang bersama. Dengan cara ini anak-anak termotivasi untuk menghadapi ketakutannya agar bisa berenang bersama keluarganya.
5. Bersikaplah positif
Pertahankan sikap dan kata-kata positif selama Anda berada di kolam renang. Puji anak Anda setiap kali mereka berani melangkah ke dalam air atau menyelam. Jika anak masih takut, gunakan kata-kata percaya diri dan positif seperti, “Kamu cukup berani untuk berani melangkah ke dalam air, tapi kamu pasti juga berani mendekati ibu.
6. Biasakan berenang
Tentunya anak-anak takut untuk berenang jika tidak pernah atau jarang ke kolam renang. Anak akan merasa terintimidasi di lingkungan yang asing. Jadi usahakan untuk menjadikan renang sebagai rutinitas, misalnya seminggu sekali. Meski si kecil tetap menolak untuk berenang, lama kelamaan si kecil akan semakin nyaman dengan suasana tersebut dan akhirnya menjadi penasaran dengan kolam renang tersebut.
7. Berenang pada jam-jam yang tidak terlalu ramai
Anak-anak yang takut berenang umumnya tidak nyaman berada di air bersama orang yang tampak agresif. Misalnya, anak-anak yang lebih tua darinya yang sering terjun ke kolam terdekat.