vaksin COVID-19 dan Protokol kesehatan

Diperlukan Perawatan Setelah Pemulihan COVID-19

TerSurat.com Yogyakarta –  Setelah tes COVID-19 negatif, banyak pasien masih memiliki masalah kesehatan, kesulitan bernapas, detak jantung, dan pikiran berkabut. Penyakit yang muncul setelah sembuh, atau yang biasa disebut pasca-COVID-19, memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk membantu pasien mendapatkan perawatan yang tepat untuk memulihkan kondisinya.

Baca Juga :  Diperlukan Perawatan Setelah Pemulihan COVID-19

Seberapa penting perawatan setelah pulih dari COVID-19?

Infeksi COVID-19 dapat menyerang banyak organ di tubuh, mulai dari paru-paru hingga jantung hingga ginjal. Beberapa orang dapat pulih sepenuhnya segera setelah dites negatif COVID-19, tetapi cukup banyak yang masih merasakan efek jangka panjang dari infeksi virus ini.

Banyak penyintas COVID-19 masih berjuang dengan gejala masalah kesehatan yang terus-menerus, tidak hanya selama satu atau dua minggu, tetapi selama berbulan-bulan, meski diduga pulih dari infeksi. Masalah yang dilaporkan meliputi kesulitan bernapas, batuk, demam, sulit berkonsentrasi, kelelahan, jantung berdebar, dan masalah pencernaan. Efek pasca COVID-19 seperti ini memerlukan penanganan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab masalahnya, terutama pada pasien yang sebelumnya pernah dirawat di unit perawatan intensif. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa dengan penyakit penyerta yang parah dan berminggu-minggu dalam perawatan intensif lebih cenderung memiliki efek jangka panjang setelah infeksi. Namun, dengan COVID-19, efek jangka panjang ini tidak hanya terjadi pada pasien dengan gejala yang parah. Mereka yang mengalami gejala ringan pada orang tanpa gejala dapat memiliki efek jangka panjang setelah terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika baru-baru ini mempelajari pasien COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit. Studi tersebut menemukan bahwa 1 dari 3 responden tidak kembali ke bentuk yang sama seperti sebelum mereka terinfeksi COVID-19 hingga 21 hari setelah terinfeksi. Pemulihan dari infeksi COVID-19 dengan gejala yang parah sulit dilakukan, begitu pula pemulihannya. Oleh karena itu, pengobatan lebih lanjut setelah sembuh dari pandemi ini penting dilakukan.

Pentingnya perawatan setelahnya

Dari gejala pasien COVID-19 yang masih dalam proses pemulihan, kelelahan sering kali menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering dilaporkan. Kepala Bagian Medis RS Mayapada Jakarta Selatan, Dr. Melanie Vandauli Febiola mengatakan, ada dua cara pasien pasca COVID-19 bisa menyebabkan kelelahan. Pertama, karena kelainan fisik. Kedua, karena masalah kesehatan mental.

Soal kesehatan fisik, jelas Melanie, terutama akibat gangguan metabolisme pasca infeksi. “Saat melawan infeksi, tubuh mengalami hiperkatabolik atau menggunakan energi berlebihan. Saat virus hilang, kondisi hiperkatabolik masih ada. Jadi tubuh masih beradaptasi,” kata Melanie kepada Hello, Selasa (24/11).

Penyebab lainnya adalah masalah pada paru-paru pasien yaitu berkurangnya pengambilan oksigen. Hal ini disebabkan adanya jaringan parut atau bekas luka di paru-paru setelah infeksi, yang mengurangi kemampuan organ tersebut untuk berfungsi. Selain itu, kelelahan juga bisa disebabkan oleh masalah psikologis yang muncul saat terjadi infeksi. Penyebab kondisi ini bisa berbeda untuk tiap penderita.

Spesialis paru RS Mayapada Jaka Pradipta menekankan pentingnya perawatan lanjutan setelah sembuh dari COVID-19 untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang berbahaya. “Beberapa yang sudah sembuh dari COVID-19 tiba-tiba terkena serangan jantung karena masalah pembekuan darahnya tidak kunjung diperiksa,” Jaka mencontohkan sebuah kasus. “Sebaiknya setelah sembuh dari COVID-19, Anda melakukan pemeriksaan dan evaluasi kesehatan, terutama bagi yang memiliki gejala,” ujarnya kemudian.

Bagaimana pengobatan dilakukan dengan gejala setelah Covid-19?

Pemeriksaan pasca sembuh dari COVID-19 bisa dilakukan dengan dokter spesialis, misalnya dengan spesialis paru untuk penderita gangguan pernafasan, sesuai keluhan yang dirasakan. Meski begitu, pengaduan tentang sindrom pasca-COVID-19 perlu diusut tuntas sebelum menentukan tindakan apa yang diperlukan. Jaka mengatakan, perawatan setiap pasien setelah COVID-19 berbeda untuk setiap orang. Perlakuan khusus diberikan di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *