Yogyakarta, tersurat.com – Cempedak atau dikenal dengan nama ilmiah artocarpus integer merupakan salah satu jenis tanaman buah-buahan dengan habitat asli berasal dari negara Indonesia. Buah cempedak termasuk jenis buah musiman yang jarang ditemukan di pusat perbelanjaan. Pohon cempedak tumbuh dengan baik jika ditanam di area dengan curah hujan tahunan sekitar 1.500-2.500 mm, yang berada pada musim kemarau yang tidak terlalu parah.
- Baca Juga : Metode sederhana membudidayakan tanaman Mahkota Dewa
Tanaman cempedak yang jarang ditemui
1. Proses pemilihan bibit
Hal penting yang harus diperhatikan saat menanam pohon buah cempedak adalah dengan menerapkan langkah-langkah dalam proses persiapan penyemaian. Perbanyakan pohon buah cempedak dapat dilakukan dengan cara generatif yaitu melalui benih dan cara perbanyakan secara vegetatif.
Anda perlu memilih benih di pohon langsung dari buah yang matang dengan menggunakan benih pembudidaya. Kami memilih bibit terbesar dan bulat dan menanam bibit di tengah kantong plastik 1 liter.
Setelah itu, hingga jangka waktu setengah tahun, benih disiram secara teratur, setelah itu benih tanaman ditanam dan disiapkan untuk ditanam di areal tersebut. Pemuliaan dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif atau okulasi, namun bibit tanaman ini juga bisa anda beli di toko yang menjual bibit tanaman terdekat dan terpercaya untuk pembudidaya.
Cara menanam pohon cempedak
2. Proses mengolah media tanam
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan setelah melaksanakan langkah-langkah dalam proses pemilihan bibit tanaman pada budidaya pohon buah cempedak adalah langkah proses perawatan bawah permukaan tanaman. Langkah-langkah yang dapat dilakukan saat mengolah lahan untuk penggunaan tanaman adalah sebagai berikut.
- Sebelum digunakan pada gulma dan tumbuhan liar lainnya pada vegetasi lahan terpencil, bersihkan terlebih dahulu lahan tahan tersebut.
- Mengolah atau menggali tanah tanaman dan melonggarkan tanah untuk penanaman.
- Buat parit untuk membantu mencegah air menumpuk di tanah.
- Mengolah tanah sebelum musim hujan.
3. Proses budidaya
Tahap selanjutnya adalah tahap budidaya setelah tahap perintisan areal budidaya pohon buah cempedak. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan saat menanam pohon buah cempedak.
- Dapat dilakukan di ruang kosong dengan interval sekitar 10mx10m atau dengan jarak 12mx12m.
- Anda bisa membuat tanaman yang berukuran sekitar 80x80x70 cm atau sekitar 70x70x60cm.
- Jual tanah pucuk sekitar 20 cm dari dasar tanah di sebelah kiri dalam waktu sekitar 2 sampai 3 minggu.
- Tutup dengan tanah galian yang dicampur dengan pupuk tanah atau kompos tanaman, dan tutupi dengan kapasitas sekitar 30 kg per tanaman.
- Tanam bibit sekitar 5 cm dari bagian atas batang, ikat batangnya dengan bambu, dan buat batangnya berdiri tegak.
- Peneduh benih yang ditanam dapat dibuat dan dibongkar selama kurang lebih 3-5 bulan.
Cara merawat tanaman cempedak
4. Proses perawatan
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan setelah melaksanakan langkah-langkah proses transplantasi tanaman pada budidaya buah cempedak adalah langkah proses perawatan tanaman. Proses perawatan tanaman dapat dilakukan dengan cara penyiangan, penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama.
Herbisida dapat dimulai dengan menghilangkan gulma di sekitar tanaman pada awal penanaman. Anda bisa menyiram secara teratur saat tanaman sudah mulai menyiram dua kali sehari dengan bantuan alat, tapi jika tanaman tumbuh besar maka kekuatan air bisa berkurang. Ini bisa dilakukan dalam skala besar. Saat cabang dan daun tanaman mulai mengganggu, pemangkasan berlangsung.
Pemupukan bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk atau kompos. Sedangkan penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan pemberian pestisida.
Waktu memanen buah cempedak
5. Proses pemanenan buah
Dalam hal penanaman pohon buah cempedak, langkah selanjutnya yang perlu dipertimbangkan setelah menerapkan langkah-langkah dalam proses perawatan tanaman adalah langkah terakhir, proses panen tanaman.
Dalam satu batang, tanaman cempedak terdiri sekitar 3 hingga 10 buah. Pemanenan bisa dilakukan dengan menggunakan peniti atau jarum dengan menusuk buah di bagian atas untuk melihat apakah buah sudah cukup matang.