TerSurat.com Yogyakarta – Sejauh ini, para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti dari pradiabetes. Namun, menurut penelitian berjudul Pathophysiology of Type 2 Diabetes, faktor keluarga dan genetik diyakini berperan besar dalam perkembangan pradiabetes.
Selain itu, jarangnya tubuh bergerak dan penumpukan lemak di bagian tubuh tertentu dapat meningkatkan risiko Anda.
Selain kondisi tersebut, para ahli juga sepakat bahwa pradiabetes dipengaruhi oleh ketidakmampuan tubuh memproses glukosa, yang biasanya merupakan gula yang dibuat saat karbohidrat dipecah. Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah.
Baca juga : Bisakah penderita diabetes makan nasi putih?
Glukosa harus menjadi sumber energi bagi sel-sel di dalam tubuh agar dapat menjalankan fungsi organ dengan baik. Hormon insulin diperlukan untuk penyerapan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh. Saat tubuh Anda menunjukkan gejala pradiabetes, proses penyerapan glukosa dengan bantuan insulin bermasalah. Alih-alih menggunakan insulin, sel-sel dalam tubuh tidak “mengenali” insulin sebagaimana mestinya.Akibatnya, gula juga menumpuk di dalam darah. Kondisi ini, di mana sel-sel tubuh tidak dapat bereaksi dengan baik terhadap hormon insulin, disebut juga resistensi insulin.
Faktor risiko
Faktor-faktor apa yang membuat Anda berisiko untuk kondisi ini?
Siapapun bisa mendapatkan kondisi ini, berapapun usianya. Namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pradiabetes, yaitu:
1. Umur
Kasus pradiabetes paling banyak ditemukan pada pasien berusia 40 tahun ke atas. Artinya, seiring bertambahnya usia, risiko kondisi ini semakin meningkat. Meskipun alasan pastinya tidak diketahui, orang-orang dari kelompok ras tertentu seperti penduduk Afrika Amerika, Hispanik, Asia Amerika, dan Pasifik lebih rentan terkena pradiabetes.
3. Keturunan keluarga
Jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita pradiabetes atau diabetes tipe 2, Anda memiliki peluang lebih besar untuk terserang penyakit tersebut di masa mendatang.
4. Berat dan lingkar pinggang
Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko utama pradiabetes. Semakin tinggi risiko menderita pradiabetes disebakan karena salah satunya banyaknya jaringan lemak di tubuh Anda, terutama di sekitar perut, . Orang dengan indeks massa tubuh lebih dari 25 lebih cenderung mengembangkan diabetes. Konon, risiko pradiabetes juga tinggi. Anda juga dapat dengan mudah mengukur lingkar pinggang dengan tangan. Anda berisiko terkena pradiabetes atau diabetes jika lingkar pinggang Anda lebih dari 4 inci.
5. Diet
Terlalu sering mengonsumsi daging merah, daging olahan, dan minuman manis juga dapat meningkatkan risiko terkena pradiabetes. Hal tersebut terjadi karena makanan tersebut tinggi gula dan garam, sehingga dapat mengganggu kemampuan hormon insulin untuk membantu mengatur gula darah.
Baca juga : Tahukah Anda varietas Beras mana yang paling sehat?
6. Jarang bergerak
Semakin besar kemungkinan Anda terkena pradiabetes disebabkan salah satunya karena Semakin jarang Anda berolahraga atau aktif secara fisik. Olahraga dapat membantu Anda mengontrol berat badan sehingga tubuh menggunakan glukosa untuk energi dan membuat sel-sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin.
7. Mengalami stres
Jika Anda mengalami banyak tekanan psikologis atau stres, Anda berisiko terkena pradiabetes. Selain meningkatkan risiko, stres juga bisa memicu masalah lain, seperti penyakit jantung.
8. Diabetes Selama Kehamilan (Kehamilan)
Diabetes gestasional umumnya terjadi pada wanita saat mereka memasuki masa kehamilan. Jika Anda seorang wanita dan mengalami kondisi ini selama kehamilan, Anda dan bayi Anda berisiko terkena pradiabetes, yang dapat menyebabkan diabetes. Jika bayi yang Anda lahirkan memiliki berat lebih dari 4,1 kilogram, Anda juga lebih mungkin terkena pradiabetes.
9. Menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom Ovarium Polikistik, atau PCOS, ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan penambahan berat badan. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya pradiabetes dan diabetes.
10. Apakah Anda mengalami gangguan tidur
Apnea tidur adalah gangguan tidur di mana pernapasan berulang kali terganggu saat tidur, sehingga kualitas tidur menjadi buruk. Tidur yang terganggu ini dapat meningkatkan risiko pradiabetes. Efeknya sama untuk orang-orang yang jam kerjanya berubah, yaitu lebih aktif pada malam hari (shift malam).