Tanaman Hidroponik

Petani Hidroponik Palembang menjual sayuran secara online dan selamat dari pandemi

Petani Hidroponik Palembang menjual sayuran secara online dan selamat dari pandemiTanaman Hidroponik

TerSurat.com Yogyakarta – Pertanian dengan teknik hidroponik tersebar luas di masyarakat perkotaan termasuk warga Kota Palembang. Selain untuk memenuhi kebutuhan pribadi, hidroponik juga menjadi trend dalam bisnis pertanian modern.

Baca Juga : Alat – alat untuk mempersiapkan berkebun menggunakan metode hidroponik

Bisnis pertanian yang dijalankan sejumlah penggiat hidroponik memang bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 dengan tips pemasaran online. Seperti Adie Alqodery, 42 tahun, pemilik Green Corner Hidroponik Palembang yang sukses menjalankan bisnis produk pertanian berbasis teknologi hidroponik di kebunnya dan memasarkannya di Facebook.

Pria yang menggeluti bidang hidroponik selama 8 tahun ini mengaku ide bisnis tersebut berawal dari pengamatannya terhadap kondisi di sekitar tempat tinggalnya. “Pertama saya bermain internet di rumah, lalu tanaman yang tumbuh di pot pipa menarik perhatian kami.

Kami saling mengundang untuk bertemu dengan pemilik pabrik, berdiskusi tentang hidroponik dan akhirnya memutuskan untuk mengembangkan bisnis ini lebih jauh, “kata Adie dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (19 Oktober 2020). Kini Adie mengembangkan bisnis tidak hanya sebagai a Supplier sayuran hidroponik, tetapi juga sebagai penyedia fasilitas instalasi dan pelatihan teknik hidroponik.

Menurut Adie, usaha sayur hidroponik memang belum dijalankan oleh masyarakat Palembang saat itu. Bisa dikatakan Adie menduduki peringkat pertama penanam dan pemasok sayuran hidroponik di Palembang karena produk sayuran ini masih dipasok dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, dan Medan. Saat ini terdapat 12 jenis sayuran yang ditanam Adie di rumah kaca seluas 300 meter persegi, mulai dari bayam, kangkung, kangkung, kangkung hingga selada. Sayuran segar ini dikirim ke pasar tradisional, supermarket, toko retail, hotel dan restoran di Palembang. “Sebenarnya masing-masing punya pasar. Setiap jenis sayur punya pasar yang berbeda,” ujarnya.

Adie menjelaskan sawi seperti sawi (pakcoy) dan caisim paling banyak diminati di restoran, sedangkan sayuran seperti selada untuk hidangan salad banyak diminati di hotel

Menurut Adie, konsumsi kelompok pelanggan rumah tangga berpengaruh cukup baik terhadap total penjualan, meski PSBB yang diluncurkan di Palembang beberapa waktu lalu berdampak pada pemesanan sayur mayur di hotel dan restoran. Pasalnya, Adie telah mengalihkan fokus penjualannya ke platform media sosial Facebook dan Instagram. “Sejak diperkenalkannya karantina atau PSBB, banyak restoran tutup.

Kelompok pelanggan rumah tangga juga tidak berani keluar saat itu. mengklaim penjualan online Facebook dan Instagram justru meningkat hingga 40 persen dibanding kondisi normal. Awalnya, lanjut Adie, ia menggunakan akun Facebook pribadinya dengan mudah.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang tertarik dengan postingan Adie dan mengajukan pertanyaan hingga akhirnya mereka membeli. Dari situ, ia melihat potensi luar biasa dari media sosial untuk membawa bisnis hidroponiknya ke level selanjutnya. Menurutnya, halaman bisnis di Facebook lebih fleksibel dalam mengiklankan produk nabati dan berinteraksi dengan calon pelanggan. “Saya mencoba untuk mengetahui fungsi Facebook. Saya menemukan halaman Facebook dan membuatnya.

Saya menyiapkan Halaman dengan memasukkan nomor ponsel dan alamat. Ujung-ujungnya semuanya terhubung, ”kata Adie. Untuk memudahkan pelanggan, ia tidak lupa untuk menautkan halaman perusahaannya ke akun WhatsApp agar pelanggan tidak perlu menyimpan kontak terlebih dahulu, melainkan dapat langsung mengklik tombol yang berlogo WhatsApp tersebut untuk memulai percakapan.

Ia mengatakan proses jual beli sayuran hidroponik lintas platform adalah Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Seiring berjalannya waktu, bisnis Adie semakin berkembang. Kini, selain menjual budidaya sayur hidroponik, ia juga membantu masyarakat yang ingin bertani dengan membangun sistem hidroponik di rumahnya masing-masing.

Selain itu, banyak orang akan memiliki lebih banyak waktu luang di rumah selama pandemi dan tidak sedikit yang tidak memiliki waktu luang lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *