Waspadai Inilah Penyebab Amandel Menjadi Bengkak

Amandel yang membengkak seringkali membuat operasi menjadi tidak nyaman. Setelah Anda mengetahui penyebab amandel bengkak, memahami pertolongan pertama dan cara pencegahannya, Anda dapat menghindari kondisi yang lebih serius.

Jika terinfeksi, amandel membengkak sebagai respons melawan masuknya virus atau bakteri. Amandel yang membengkak sering disebut tonsilitis atau radang amandel. Kondisi ini biasanya menyerang anak-anak, namun bisa juga terjadi pada remaja dan dewasa.

Penyebab amandel bengkak

Banyak faktor yang dapat menyebabkan amandel bengkak, seperti infeksi bakteri dan virus serta kebiasaan merokok. Pembengkakan amandel pada anak di bawah usia 5 tahun biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Pada anak usia 5 hingga 15 tahun, amandel yang membengkak biasanya disebabkan oleh infeksi virus.
Pada orang dewasa, amandel yang bengkak tidak hanya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, tetapi juga oleh rokok dan kanker amandel.

Merokok

Merokok, apakah tembakau atau e-tembakau, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan. Kedua hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur penyebab amandel bengkak.
Selain infeksi bakteri dan jamur, merokok juga bisa memicu batu amandel, yang merupakan salah satu penyebab pembengkakan amandel. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena tonsilitis kronis (berulang).

Untuk mengurangi bengkak, perokok harus berhenti merokok sesegera mungkin. Semakin banyak Anda merokok, semakin besar risiko iritasi tenggorokan yang menyebabkan pembengkakan amandel.
Jika amandel yang bengkak tidak hilang atau terbakar, dokter Anda mungkin melakukan tonsilektomi, juga dikenal sebagai tonsilektomi.

Kanker Rabies (amandel)

Gejala kanker laring yang paling umum adalah amandel yang bengkak atau membesar dengan suara serak, benjolan di leher atau tenggorokan, sakit tenggorokan yang terus-menerus, kesulitan menelan, dan nyeri telinga atau dagu. Kanker tonsil merupakan salah satu jenis kanker tenggorokan.
Penyebab utama kanker laring adalah infeksi virus HPV (human papillomavirus).

Selain itu, merokok dan mengunyah tembakau juga dapat meningkatkan risiko terkena tonsilitis.
Pengobatan amandel bengkak akibat kanker laring dapat dilakukan dengan terapi radiasi, kemoterapi, dan pembedahan. Namun, jenis pengobatannya disesuaikan dengan ukuran, stadium dan kondisi kanker.

Infeksi bakteri

Penyebab pertama amandel bengkak adalah infeksi bakteri. Ini adalah salah satu penyebab paling umum bagi penderitanya. Bakteri yang sering menyebabkan tonsilitis adalah streptococcus, yang sering ditemukan pada radang tenggorokan.

Faktor genetik

Faktor genetik juga dapat menyebabkan radang amandel. Pasien dengan tonsilitis mungkin juga memiliki kelainan genetik yang dapat memicu melemahnya sistem kekebalan tubuh. Tubuh tidak mampu melawan bakteri yang menyebabkan amandel membengkak.

Infeksi virus

Amandel yang membengkak atau meradang selanjutnya disebabkan oleh infeksi virus. Biasanya, virus penyebab flu atau pilek sering ditemukan pada penderita tonsilitis. Beberapa virus yang dapat memicu tonsilitis, seperti hepatitis A, HIV dan virus Epstein Barr.

Biofilm

Salah satu penyebab disfungsi kelenjar adalah karena faktor biofilm pada lipatan usus. Biofilm adalah sekumpulan mikroorganisme yang menempel dan membentuk lapisan pada permukaan tubuh.

Komplikasi amandel bengkak yang membutuhkan perhatian

Tidak hanya membuat Anda merasa nyaman, amandel yang bengkak juga dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti:

• Kesulitan berbicara
• Kesulitan menelan saat makan
• Sulit bernafas
• Mulut tidak bisa dibuka
• Sakit tenggorokan yang parah atau memburuk.

Cara meredakan amandel yang bengkak di rumah
Periksa dengan dokter Anda untuk pengobatan amandel bengkak karena suatu alasan.
Namun, jika Anda ingin meredakan gejala di rumah, cobalah tips berikut:

• Minum minuman dingin atau mengisap es batu
• Menjaga hidrasi tubuh
• Istirahat
• Berkumur dengan air garam hangat
• Minumlah pilmu
• Berhenti merokok
• Jauhi senyawa yang dapat mengiritasi tenggorokan
• Gunakan pelembab udara untuk menjaga kelembapan udara
• Menghirup uap air panas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *