Daftar Isi
Mengetahui perbedaan antara bahan baku industri dan penolong serta pengelolaannya. Berikut penjelasannya di blog Jurnal Mekari.
Apakah Anda seorang pengusaha di industri ini? Atau Apakah Anda bekerja dan mengelola di industri manufaktur keuangan?
Anda perlu tahu bahan baku dan penolongnya, bukan? Kedua bahan ini merupakan aset modal perusahaan manufaktur.
Jika transaksi dicatat dalam konsinyasi barang (bahan baku) dan bahan penolong (komponen).
Meskipun sudah familiar, banyak yang sering melakukan kesalahan karena sulit untuk menentukan apakah biaya ini termasuk dalam bahan baku atau bahan penolong.
Di beberapa industri, seperti jalur perakitan, sangat mudah untuk menentukan kolom bahan baku dan eksipien mana yang lebih mudah dibedakan dari kedua jenis tersebut.
Namun kesalahan ini sering terjadi pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang dari bahan baku tunggal, seperti pabrik semen, pabrik tepung, dan sebagainya.
Itu sebabnya Jurnal di sini akan membantu Anda dengan mudah membedakan antara bahan baku dan eksipien. Apa perbedaan antara bahan baku dan eksipien? Baca lebih lanjut di bawah ini.
Apa itu bahan baku dan bahan penolong?
Bahan baku adalah bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat benda.
Dimana barang-barang tersebut harus ditransformasikan dan melalui suatu proses agar dapat ditransformasikan ke dalam bentuk lain, baik produk jadi maupun produk setengah jadi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sedangkan bahan penolong adalah bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses produksi dan digunakan hanya untuk jangka waktu tertentu, misalnya ketika suatu perusahaan ingin meningkatkan efisiensi produksinya.
Lalu apa yang membedakan keduanya? Misalnya, ketika perusahaan Anda membuat kentang Tempe.
Bahan-bahannya adalah tempe, tepung terigu, garam, merica, dan minyak goreng. Bahan pembantu berupa oil drop atau kain berminyak untuk membantu menyerap sisa minyak sebelum dibungkus.
Jenis dan karakteristik
Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, ada dua jenis bahan baku, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung.
Bahan langsung atau bahan baku adalah bahan mentah yang merupakan bagian dari produk jadi.
Ketika biaya pengadaan bahan baku ini sangat berkorelasi dan proporsional dengan produk jadi yang dihasilkan.
Bahan baku tidak langsung atau bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang berperan penting dalam proses produksi tetapi tidak langsung terlihat pada produk jadi.
Bagaimana dengan bahan penolong? Nah, banyak yang mengira bahan pembantu ini mirip dengan bahan tidak langsung.
Perbedaan keduanya adalah jika bahan tidak langsung tersebut tidak tersedia maka proses produksi dapat dihentikan, sedangkan tanpa eksipien proses produksi tetap dapat berjalan, namun dapat menurunkan kualitas produk.
Manajemen bahan baku dan bahan penolong melalui buku harian
Mengetahui perbedaan antara keduanya akan memudahkan Anda untuk menentukan cara mencatat persediaan ini dalam informasi keuangan Anda.
Selain itu, Anda dapat lebih mudah menentukan bahan apa yang Anda butuhkan dan berapa banyak yang Anda butuhkan untuk membuat produk tersebut.
Namun perlu diingat bahwa manajemen persediaan produk biasanya membutuhkan banyak bahan.
Misalnya kayu, lem, paku, cat, plamir dan lain-lain dibutuhkan untuk membuat lemari. Apakah Anda tahu berapa kilogram yang Anda butuhkan untuk membuat lemari pakaian?
Berapa banyak kayu yang Anda butuhkan untuk membuat lemari pakaian tipe A? Hal ini mempersulit pencatatan aset yang dimiliki dan tersedia.
Itulah mengapa majalah hadir untuk membantu Anda mengelola inventaris Anda. Dengan Software Inventarisasi Jurnal, Anda dapat membuat grup produk untuk membantu melacak penjualan suatu produk yang terdiri dari kombinasi beberapa produk lain dengan komposisi dan unit yang berbeda. Ini juga memanfaatkan aplikasi inventaris berbasis web untuk membantu pekerjaan Anda.