Kurang Berolahraga Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Selain pola makan yang sehat, untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, Anda perlu berolahraga secara teratur. Tetapi untuk beberapa alasan, seseorang mungkin terpaksa bolos kelas untuk waktu yang lama. Misalnya karena sakit atau tidak bisa menemukan waktu luang di tengah pekerjaan.

Olahraga teratur setiap hari berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi dari tubuh. Orang dewasa disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu atau 75 menit olahraga berat per minggu. Namun, ada efek yang harus didapatkan tubuh dari kurang berolahraga, yaitu:

Berat badan bertambah

Malas bergerak bisa menyebabkan lemak tubuh terus menumpuk dan akhirnya berujung pada penambahan berat badan. Hal ini dikarenakan tidak adanya keseimbangan antara energi yang masuk dan keluar tubuh.
Selain itu, jika seseorang tidak berolahraga, ia juga makan dengan buruk.

Salah satunya adalah keinginan untuk selalu makan makanan cepat saji yang lebih enak meski bisa berdampak buruk bagi tubuh. Di sisi lain, ketika seseorang berolahraga secara teratur, ia biasanya makan sehat dan menjalani gaya hidup sehat.

Metabolisme melambat

Kurangnya olahraga dapat menurunkan laju metabolisme dalam tubuh. Padahal, metabolisme yang lambat dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, bahkan obesitas, yang dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko penyakit lain.

Insomnia

Kurangnya olahraga dapat menyebabkan insomnia atau gangguan tidur. Karena tubuh yang jarang bergerak menyimpan banyak energi untuk membuat seseorang tetap terjaga sepanjang malam. Selain itu, orang yang tidak berolahraga cenderung sulit tidur dan masih merasa lelah ketika bangun di pagi hari.

Jika Anda sulit tidur dan sulit mengatasinya, Anda dapat berbicara dengan dokter Anda melalui aplikasi Halodoc atau pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Dengan Halodoc, Anda dapat menghubungi dokter Anda kapan saja, di mana saja. Jika Anda berencana untuk mengunjungi rumah sakit, Anda dapat membuat janji dengan dokter terlebih dahulu di aplikasi Halodok.

Mudah lelah

Banyak orang melewatkan latihan dengan dalih tidak ingin lelah. Bahkan, jika Anda tidak berolahraga, tubuh menjadi lebih mudah lelah. Orang yang tidak berolahraga sering kali lebih cepat lelah, bahkan saat melakukan aktivitas kecil.

Pasalnya, perbaikan tubuh yang jarang dilakukan bisa membuat Anda lemas dan tidak terlatih, bahkan aktivitas kecil pun melelahkan.
Dimulai dengan Medline Plus, kurang olahraga juga dapat menyebabkan tulang melemah. Hal ini dapat melemahkan otot-otot di sekitar tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang.

Kerentanan terhadap penyakit kronis

Efek buruk yang bisa terjadi jika Anda tidak berolahraga adalah peningkatan kadar gula darah, yang meningkatkan risiko diabetes.
Hal ini dikarenakan otot dan jaringan lain tidak bekerja secara maksimal dan bahkan tidak dapat menyerap gula untuk energi. Akibatnya, gula darah naik setelah lima hari tidak berolahraga.

Sebuah artikel yang diterbitkan di Live Strong juga menyebutkan bahwa kurang olahraga mengurangi sirkulasi, sehingga meningkatkan peradangan dan mencegah sistem kekebalan berfungsi secara optimal.
Akibatnya, orang yang tidak berolahraga rentan terhadap penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.

Peningkatan risiko penyakit jantung

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation Research menyatakan bahwa kurang olahraga dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Pasalnya, olahraga dapat menguatkan jantung dan melancarkan peredaran darah, sehingga kadar oksigen dalam tubuh menjadi stabil. Berbagai faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung koroner dan serangan jantung juga dapat dicegah dengan sering berolahraga.

Gangguan fungsi otak

Setiap bagian tubuh akan mengalami penuaan, tidak terkecuali otak. Menurut sebuah penelitian, olahraga teratur dapat mencegah proses penuaan otak. Selain itu, kebiasaan ini dapat meningkatkan daya ingat. Sebaliknya, ketika tubuh kurang berolahraga, otak akan lebih rentan terhadap tanda-tanda penuaan, seperti penurunan kognitif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *