Apa Itu Asfiksia? Dan Ketahui Cara Mencegahnya

Asfiksia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk bernafas, yang dapat menyebabkan pingsan dan bahkan menjadi situasi yang mengancam jiwa.
Selain itu, asfiksia ini melibatkan gangguan pada proses pernafasan karbon dioksida.
Normalnya, seseorang yang bernafas normal akan menerima oksigen hidup, dan paru-paru akan mengirimkannya ke aliran darah untuk mengantarkannya ke jaringan yang digunakan untuk produksi energi.

Berbagai penyebab asfiksia

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan sesak napas. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. asma
Asma merupakan penyakit paru-paru yang terkadang membuat sulit bernafas.
Dalam beberapa kasus, serangan asma yang parah dapat mempersulit oksigen untuk mencapai paru-paru.

2. Tersedak
Tersedak atau mati lemas dapat menyebabkan udara berhenti mengalir ke paru-paru. Ini juga dapat memblokir aliran darah ke otak.
Ini bisa terjadi ketika tangan, ikat pinggang, atau benda lain memberi banyak tekanan pada tenggorokan.

3. Benda asing di tenggorokan
Penyebab lain dari asfiksia adalah masuknya benda asing ke tenggorokan. Jika benda asing mengenai, seseorang mungkin mati lemas.
Dalam kasus yang parah, mati lemas juga dapat menyebabkan orang tersebut tidak dapat menghirup oksigen.

4. Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah. Selama anafilaksis, sistem kekebalan melepaskan bahan kimia yang menyebabkan tubuh mengalami syok.
Proses ini dapat menyebabkan penyempitan saluran udara dan pembengkakan tenggorokan. Tanpa perawatan segera, seseorang dapat mengalami asfiksia.

Beberapa jenis asfiksia

• Asfiksia autoerotik
Asfiksia autoimun mengacu pada tindakan seksual di mana seseorang memotong suplai oksigen untuk meningkatkan kenikmatan seksual.
Orang yang mencoba melakukan ini cenderung menggunakan benda-benda untuk menyebabkan sesak napas.
Misalnya, mereka mungkin mengikatkan tali di leher mereka saat masturbasi.

Baca Juga  5 Merk Susu Rendah Lemak Yang Cocok Untuk Diet

Ini menghentikan aliran darah ke otak dan dapat menghasilkan perasaan menyenangkan yang dapat meningkatkan orgasme.
Asfiksia jenis ini sebenarnya mudah dicegah jika Anda memahami pentingnya oksigen bagi tubuh.
Juga, hindari aktivitas seksual yang berpotensi mengancam jiwa.

Bagaimana cara mengatasi asfiksia?

Tergantung pada penyebab spesifik asfiksia, pengobatan dapat bervariasi.
Beberapa perawatan untuk kondisi ini termasuk resusitasi jantung paru (RJP) dan terapi oksigen.
Jika seseorang pingsan karena sesak napas, jantung mungkin berhenti berdetak.

Ketika seseorang melakukan CPR, mereka pada dasarnya mengambil peran jantung dan paru-paru, membantu darah dan oksigen bergerak ke seluruh tubuh.
Selama terapi oksigen, orang tersebut mengenakan masker di hidung dan mulut mereka atau cukup memasukkan selang ke dalam hidung mereka.
Masker atau snorkel dipasang pada balon yang memberikan lebih banyak oksigen dari biasanya.

Tips untuk mencegah asfiksia

Pencegahan asfiksia juga dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penyebab tertentu dari asfiksia:

1. Hindari Tersedak
Tersedak adalah salah satu hal yang dapat menyebabkan sesak napas. Oleh karena itu, cobalah untuk menghindarinya.
Misalnya, dengan mempelajari beberapa teknik bela diri untuk menghindari mati lemas.

2. Hindari makanan yang terlalu besar
Jangan memasukkan benda atau makanan yang terlalu besar ke dalam mulut Anda.
Pada anak-anak, ibu dapat melakukan tindakan pencegahan dengan menjauhkan barang-barang kecil dari jangkauan anak-anak.

3. Belajar berenang
Menguasai teknik renang sangat penting untuk menyelamatkan diri dalam situasi kritis seperti tenggelam.
Jika Anda masih belum bisa berenang, pertimbangkan untuk mengikuti kursus renang.

4. Siapkan obat untuk alergi
Jika Anda merasa alergi terhadap sesuatu, selalu bawa obat yang diperlukan ke mana pun Anda pergi.
Hal ini dilakukan untuk mencegah syok anafilaksis, yang dapat menyebabkan asfiksia.

Baca Juga  Tak Perlu Bingung Punya Lahan Sempit Untuk Ternak Murai Batu

5. Waspadalah terhadap bahan kimia
Bahan kimia bisa berbahaya dan menyebabkan mati lemas jika terhirup terlalu banyak.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dengan semua bahan kimia yang digunakan setiap hari, termasuk:

• Merawat peralatan pembakaran gas, minyak atau batubara secara teratur.
• Memasang detektor karbon monoksida
• Jangan mengendarai mobil atau truk di garasi yang terhubung dengan rumah Anda.
Ini adalah pembahasan lengkap tentang asfiksia. Kondisi ini dikenal mengancam jiwa dan mengancam jiwa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *