Pada akhir tahun 2021, varian Omicron dari COVID-19 terdeteksi di beberapa negara. Hal ini menjadi sengketa kesehatan baru yang menjadi tanggung jawab bersama.
Virus ini hanya dapat dideteksi dengan tes PCR stick menggunakan metode SGTF (S-Gene Target Failure) karena adanya mutasi pada protein puncak (S).
Gejala yang muncul masih relatif sama, yaitu batuk, demam, serta kehilangan penciuman dan pengecapan. Meski demikian, hal ini tetap perlu menjadi perhatian kita semua karena transmisi varian ini lebih cepat dari varian delta.
Bagaimana mencegah penyebaran virus Omicron
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, ada beberapa cara untuk mencegah infeksi virus omicron di tubuh kita saat membuat varian baru ini.
1. Vaksinasi
Pemerintah saat ini sedang mempromosikan proses vaksinasi nasional untuk meluas ke semua bagian negara. Pertarungan ini akan terus berlanjut, mengingat pentingnya tindakan vaksin dalam mencegah penyebaran virus corona, setidaknya dengan mengurangi gejala yang muncul.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin mengurangi risiko kematian dan gejala parah pada pasien yang divaksinasi, terutama pada dosis penuh. Mereka yang belum menerima vaksin mengalami gejala yang parah.
Anda juga dapat menerima vaksin booster atau booster dua kali setelah menerima vaksin utama.
Syaratnya adalah enam bulan setelah menerima vaksin lengkap dan berusia 18 tahun. Ikut serta dalam vaksinasi agar antibodi tubuh kita bisa lebih kuat.
2. Kenakan masker
Tidak lagi hanya untuk orang sakit, penggunaan masker merupakan bagian dari kegiatan 5M yang menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Selain itu, penggunaan masker merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko infeksi.
Anda dapat menggunakan topeng ganda seperti yang diinstruksikan oleh papan. Namun, pastikan untuk menggunakan masker medis di bawah masker kain untuk perlindungan ekstra.
5. Makan makanan bergizi dan olahraga teratur
Selain menguatkan tubuh dari luar dengan mengikuti praktik kesehatan, tak kalah pentingnya sahabat memperkuat tubuh dari dalam ke luar dan menjaga daya tahan tubuh. Seperti halnya virus pada umumnya, kekebalan yang kuat terus berperan dalam mencegah infeksi di tengah tingginya paparan virus Omicron.
Untuk menjaga kekebalan tubuh, Anda bisa memulainya dengan kebiasaan sehari-hari seperti makan teratur dan melewatkan makan. Meningkatkan asupan buah, sayur, dan vitamin juga dapat memaksimalkan daya tahan tubuh. Selain itu, sobat juga bisa melengkapinya dengan yoga atau bersepeda singkat selama 15-30 menit, misalnya. Dengan demikian, metabolisme tubuh Anda dapat terjaga dan tubuh Anda selalu bugar setiap saat.
6. Optimalisasi ventilasi ruangan
Studi terbaru mengungkapkan bahwa ventilasi ruangan secara teratur dapat mengurangi jumlah infeksi dan penyebaran COVID-19 di area tersebut. Berkat ventilasi, virus tidak tinggal di satu area untuk waktu yang lama dan dapat dihilangkan lebih cepat.
Itulah mengapa sangat penting bagi sobat untuk membuka jendela kamar secara teratur dan membiarkan udara segar dan sinar matahari masuk ke dalam rumah. Jika tidak memungkinkan, Anda juga dapat membeli alat pembersih udara dan selalu menjaga kebersihan AC untuk meminimalkan paparan virus Omicron di ruangan tertutup.
7. Kurangi mobilitas
Jika praktik kesehatan dan vaksinasi seperti jas hujan/payung saat hujan deras, perlindungan terbaik dari hujan “basah” tentu saja tetap di rumah. Risiko terpapar virus Omicron di luar rumah cukup tinggi, begitu juga dengan kontak langsung dengan orang lain.
8. Pergi ke tes COVID-19 jika Anda mengalami gejala apa pun
Berbeda dengan versi Delta sebelumnya yang jauh lebih berbahaya, kali ini versi Omicron mungkin lebih ringan dan memiliki gejala utama seperti demam, batuk, pusing dan lemas.
Jika Anda mengalami gejala ringan yang dijelaskan di atas, jangan ragu untuk melakukan tes stik PCR.
Jika biaya tes PCR dirasa cukup mahal, mungkin sobat bisa memutuskan untuk melakukan tes stik antigen yang lebih murah. Jika negatif, tes antigen dapat diuji ulang setelah 3-4 hari untuk konfirmasi.