Kenalai Beberapa Obat Mabuk Perjalanan Dan Penyebab Mual

Mabuk laut mengurangi kenyamanan saat bepergian. Pelajari cara mencegah dan mengobati mabuk perjalanan dengan benar agar gangguan tersebut tidak berulang saat bepergian. Banyak orang mengalami mabuk perjalanan saat bepergian dengan mobil pribadi, bus, kereta api, pesawat atau kapal.

Biasanya orang yang mengalami mabuk perjalanan adalah anak-anak. Namun, banyak orang dewasa masih mengalami mabuk perjalanan. Mabuk laut biasanya memanifestasikan dirinya sebagai pusing atau mual saat mengemudi. Kemudian, orang yang menderita mabuk perjalanan juga muntah.

Ada beberapa alasan mengapa Anda bisa mengalami mabuk perjalanan, salah satunya karena gangguan pencernaan Anda, berikut kami rangkum obat mual penyebab mabuk perjalanan Anda:

Mual karena pencernaan

Salah satu penyebab mual yang paling umum adalah masalah perut. Dari sekian banyak penyakit, gastroenteritis sering terjadi pada banyak orang. Penyakit yang disebut juga flu perut ini terjadi karena adanya iritasi pada organ pencernaan, terutama usus.
Obat memperkuat selaput lendir saluran pencernaan, sehingga iritasi bisa lewat dengan cepat. Sifat ini juga dapat diperoleh dari preparat tertentu yang mengandung asam fosfat (emetrol) dan natrium sitrat (nauzen).

Mual karena efek kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang memiliki sejumlah efek samping pada tubuh, salah satunya adalah mual berkepanjangan. Tidak seperti mual normal, mual akibat kemoterapi bisa bertahan lebih lama.
Untuk meredakannya, Anda bisa menggunakan antiemetik yang memblokir reseptor NK1, serotonin, dan dopamin.

Persiapan meliputi:

Penghambat reseptor serotonin: dolasetron (Anzemet), ondansetron (Zofran, Zuplenz), granisetron (Sankuzo, Kytril) dan palonosetron (Aloxy).
Antagonis dopamin (penghambat reseptor dopamin): domperidone (Motilium), olanzapine (Zyprexa) dan proklorperazin (Compazine).
Penghambat reseptor NK1: rolapitant (Varubi), aprepitant (End).
Selain obat-obatan di atas, Anda juga bisa menggunakan kortikosteroid seperti deksametason (DexPak).

Antiemetik untuk prosedur pembedahan

Proses anestesi pada pasien bedah dapat memiliki konsekuensi bagi tubuh seperti mual. Obat antiemetik biasanya diminum untuk jangka waktu tertentu setelah operasi untuk menghilangkan efek ini, termasuk:

Penghambat reseptor serotonin: dolasetron, ondansetron, dan granisetron.
Penghambat reseptor dopamin: droperidol (inapsin), metoklopramid (raglan), dan domperidone.
Kortikosteroid: deksametason

Obat mual karena kecemasan berlebihan

Ketika seseorang dalam keadaan cemas, dapat menyebabkan mual dan muntah. Ini adalah respons tubuh terhadap stres dan kepanikan.
Untuk mengatasi mual akibat kecemasan berlebihan, dokter biasanya meresepkan antiemetik seperti proklorperazin.

Obat mual ini membantu mengontrol stimulasi otak yang tidak normal.
Proklorperazin adalah obat antiemetik dan juga antipsikotik yang biasa diresepkan untuk mengobati skizofrenia. Namun, ini bukan obat untuk penyakitnya, melainkan hanya membantu meringankan gejala mual yang sering terjadi.

Cara obati mual tanpa obat

Mual dapat diobati tanpa obat. Beberapa cara menghilangkan mual secara alami yang bisa Anda coba adalah:
• Perbanyak minum air putih, anda bisa minum air putih, air putih dengan jahe, teh atau cairan lain yang akan membantu perut anda terasa lebih nyaman. Asupan air yang cukup juga mencegah dehidrasi.
• Untuk beberapa waktu, makan makanan yang lunak atau mudah dicerna seperti makanan yang dimasak seperti pisang, nasi, biskuit dan sereal.
• Hindari makanan yang digoreng, makanan pedas, kopi dan minuman bersoda sampai rasa mualnya mereda.
• Istirahat, olahraga mual dapat memperburuk mual dan menyebabkan muntah. Oleh karena itu, hentikan dulu aktivitas tersebut dan istirahatlah dalam posisi duduk atau berbaring. Cobalah untuk menjaga kepala Anda lebih tinggi dari bagian tubuh Anda yang lain.

Bagaimana cara efektif mencegah mual?

Untuk mencegah mual, Anda bisa minum obat antimual yang disebut juga dengan obat skopolamin. Sebaiknya minum obat ini sebelum bepergian atau sebelum beraktivitas yang menyebabkan mual.
Perubahan kebiasaan makan, seperti makan sering dan kecil, dapat membantu mengurangi gejala mual.

Selain itu, menghindari aktivitas fisik yang berat setelah makan, menghindari makanan pedas, berlemak atau tinggi lemak juga dapat membantu mengurangi rasa mual.
Contoh makanan yang cenderung tidak menyebabkan mual termasuk sereal, biskuit, roti panggang, agar-agar, dan sup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *